Duri yang tajam dan runcing menjaga dengan setianya. Aku benar benar jatuh cinta. Bagai disihir, aku minta bagian kanan leherku ditato mawar hitam persis seperti yang dilakukan Arjuna.
BACA JUGA:Lihat Rekam Jejak, Rohidin Mersyah Didorong Maju Dalam Pilgub 2024
BACA JUGA:Dukung Pengembangan Ekonomi Syariah
Sejak itu…, ya… sejak itu panggilanku bukan lagi Gina, tetapi Mawar Hitam.
“Mami, namaku diganti ya…, panggil aku Mawar Hitam.” Kataku.
Mami hanya mengangguk saja. Mungkin bagi mami apalah artinya sebuah nama. Gina apa Mawar Hitam sama saja. Foto fotoku berganti, selalu ada tato mawar hitam di leherku.
Sejak malam sempurna, Arjuna tidak pernah muncul lagi. Menghilang bak ditelan bumi. Apakah penelitiannya sudah selesai? Apakah pindah ke tempat lain? Apakah sakit? Atau jangan jangan sudah mati.
Banyak pertanyaan yang ada di otakku. Pertanyaan yang tidak pernah ada jawabannya. Entah mengapa wajah Arjuna selalu berada dibenakku. Setiap tamu yang menginginkan tubuhku, aku selalu membayangkan wajah Arjuna.
Sudah 33 hari, aku tidak menstruasi.
BACA JUGA:Usulan BPBD Perbaikan Infrastruktur Ke BNPB Masih Abu-abu
BACA JUGA:May Day, Mahasiswa dan Buruh Turun ke Jalan
“Hueeek, hueeek, hueeek.” Aku muntah di kamar mandi. Perut terasa mual. Pay*daraku menjadi bengkak, sakit dan terasa lebih berat. Di sekitar put*ng berubah menjadi lebih gelap.
Ketika aku periksa di dokter kandungan, ternyata benar. Aku hamil 3 bulan. Janin siapa yang ada di perutku? Apakah janin dari Arjuna.
Saat berhubungan dengannya, memang aku sengaja tidak memaki k*ndom. Arjuna juga aku biarkan tidak pakai k*ndom. Aku berharap punya anak dari Arjuna, Gila bukan?
Saat kehamilanku berumur 5 bulan, aku mendapat undangan tidak terduga dari Arjuna melalui WA.
“Untuk Mawar Hitam, salam kangen. Datang ya…, di Hotel Mawar Hitam Puncak Pass, malam Minggu jam 19.00. Pakaian motif mawar hitam, parfum mawar, jangan lupa bawa bunga mawar hitam.