"Jadi ada pertimbangannya. Selama ini, kedua wilayah tersebut memang palawija," jabarnya.
Lahan potensial di sektor palawija pada kedua wilayah itu, disampaikan Barus memiliki luasa lebih dari 300-an hektar.
BACA JUGA:PMJB dan Patri Bengkulu Utara Halal Bihalal, Begini Pesan Bupati Mian......
BACA JUGA: Jembatan Lembah Duri, Sehari Dibenahi Sudah Jebol Lagi!
Maka masih terdapat margin bibit yang disediakan? Barus menjelaskan, sisanya juga ditebar kepada petani-petani di seluruh daerah ini yang memang tidak dapat melakukan tanam padi, lantaran kondisi cuaca panas ekstrem saat itu.
Termasuk juga, lantaran faktor teknis seperti perbaikan atau pemeliharaan jaringan irigasi.
"Makanya ada juga program palawija ini di kawasan Kemumu. Tapi tidak banyak. Karena daerah juga tetap fokus pada persiapan musim tanam tahun depan," tegasnya.
Pantauan di lapangan, di tengah harga jual jagung yang belum berpihak ke petani. Nyatanya, pakan ayam dirasa masih mahal bahkan harganya kian melambung.
BACA JUGA: Ternak Sapi, Siklus Ketahanan Pangan Berkelanjutan di Muara Santan
BACA JUGA:Polres Mukomuko Siap Backup Pemberantasan Nyamuk Demam Berdarah
Harga ayam pedaging juga dipasaran, masih relatif stabil bahkan sering melonjak saban waktu-waktu hari besar. (*)