TBC EMANG BAHAYA YA???

Senin 13 Nov 2023 - 21:35 WIB
Reporter : Admin
Editor : Admin

Tuberkulosis (TBC)  atau TB adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri My cobacterium tuberculosis. TBC umum paling sering menyeran gparu-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak. Dalam pembahasan kali ini kita akan spesifik membahas TBC pada paru-paru.

Berdasarkan data oleh World Health Organization dalam  publikasinya berjudul Global Tuberculosis Report, di tahun 2022 Indonesia kini naik keperingkat kedua sebagai negara kasus TBC terbanyak di Dunia setelah India. Indonesia dari kasus TBC sebesar 824 ribu naik menjadi 969 ribu dan jumlah kematian yang naik menjadi 144 ribu.  Berdasarkan hal tersebut dapat diasumsikan dalam satu jamnya ada sekitar 16 orang di Indonesia yang meninggal karena kasus TBC atau setara dengan 3 orang di tiap satu menitnya. Penyakit ini dapat berakibat fatal bagi penderitanya jika tidak segera ditangani. Meski begitu, TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah.

Bagaimana gejala dan penularanTBC ?

TBC pada paru-paru akan menimbulkan gejala berupa batuk lebih dari 3 minggu yang dapat disertai dahak atau darah. Selain itu, penderita juga akan merasakan gejala lain, seperti demam, tidak nafsu makan, berat badan turun dalam beberapa bulan dan berkeringat di malam hari. Jika sobat RU merasa memiliki keluhan tersebut, segera ke puskes master dekat agar dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis terkait.

Penularan TBC terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) saat seseorang yang terinfeksi TBC bersin atau batuk. Resiko penularan penyakit ini lebih tinggi pada orang yang tinggal serumah dengan penderita TBC. Oleh karena itu jika ada anggota keluarga satu rumah yang  positif TBC, keluarga satu rumah yang berkontak langsung juga harus dilakukan pemeriksaan, baik dengan ataupun tanpa gejala. 

BACA JUGA:Berikut 8 Jenis Makanan yang Bisa Menurunkan Berat Badan

Bagaimana pengobatan TBC?

Setelah didiagnosis pasti oleh dokter maka pasien akam diberi mengonsumsi obat sesuai dosis dan anjuran dari  dokter.  Untuk pengobatan TBC ini berkisar 6-12 bulan sesuai tingkat keparahan pasien. Obat dikonsumsi dengan jadwal rutin setiap harinya dan akan dijelaskan oleh tenaga medis terkait. Jika kendala adalah biaya, Tenang saja pengobatan TBC gratis kok sobat RU karena merupakan program nasional.

TBC adalah tanggungjawab kita bersama

Pada pasien yang baru berobat beberapa bulan biasa mengatakan sudah membaik bahkan menganggap sudah sembuh, sehingga banyak memutuskan untuk berhenti berobat. Namun hal tersebut justru dapat memperparah penyakit TBC, karena pengobatan harus dilakukan sesuai anjuran dokter dan dilakukan pemeriksaan untuk memastikan pasien sudah sembuh total. Selain itu ada juga pasien yang berhenti minum obat karena lelah harus makan obat setiap hari dalam waktu  lama. 

Maka dari itu kesadaran pasien dan dukungan masyarakat sekitar terutama keluarga sangat berperan penting disini, jangan malah dikucilkan dari lingkunganya.

Ayo support pasien TBC, TBC bisa sembuh kok!!! 

Salam sehat selalu.

Dr. Rio Manuel Rajagukguk

Puskesmas Air Bintunan Giri Mulya

Kategori :