BACA JUGA:Menkominfo: Uji Coba Starlink akan Digelar Mei 2024
BACA JUGA:Gubernur Kembali Gulirkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
Setelah menikmati aneka fosil kehidupan bawah laut di ruang utama, kita dapat beranjak ke ruang lain yang menjadi alasan utama dari nama gua ini.
Lagi-lagi kita harus berjuang merunduk untuk menuju sebuah ruang luas yang menjadi keistimewaan dari gua ini.
Terdapat bias sinar matahari yang masuk dari sebuah celah besar dan sangat tinggi, tepat di atas kepala kita, menerobos masuk sehingga membuat suasana di dalam gua menjadi terang.
Pendaran sinar matahari yang masuk ke dalam gua begitu indah dan menarik untuk dijadikan latar berfoto.
BACA JUGA:Tes CPNS 2024 Bawaslu, Ini Barisan yang Jadi Prioritas selain Fresh Graduate
Oh iya, pendaran sinar sang surya ini bila terkena dinding batu-batu stalaktit dan stalagmit akan tampak seperti berkilauan dan memantul, persis seperti sebuah cermin.
Ini disebabkan oleh karakternya yang berupa batu karang purba serta berpori. Batuan jenis ini bagus untuk memantulkan sinar dan kurang baik untuk memantulkan suara atau terjadinya resonansi.
Karena itu, sekeras apa pun kita berteriak di ruang ini, tidak akan menciptakan gema.
Karena keunikan dan keistimewaan gua ini, membuat Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo menyempatkan berwisata ke perut bumi Labuan Bajo ini pada 11 Juli 2019 lalu.
BACA JUGA:Gagalkan 0,5 Kg Sabu, Polda Tangkap 4 Tsk
BACA JUGA:Persoalan Banjir, WALHI Bengkulu: DAS Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Usai kunjungan itulah Presiden meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menata kawasan Gua Batu Cermin sebagai penunjang Labuan Bajo, satu di antara lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) berkategori superprioritas.
Seperti dikutip dari laman www.pu.go.id, pemerintah membangun ruang terbuka atau amphitheatre di halaman luar gua, jalur baru berbentuk trekking point menuju gua, dan membangun kantor pengelola.