BENGKULU RU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu terus memperkuat sinergi dalam mengelola bidang pertambangan, kemaritiman dan lingkungan hidup.
Ini terlihat dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Staf Ahli Menko Polhukam bersama Pemprov Bengkulu dalam rangka supervisi Bidang Pertambangan, Kemaritiman dan Lingkungan Hidup, Selasa 02 April 2024.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, S.Sos, MM mengatakan, Rakor ini bertujuan untuk melakukan supervisi dalam bidang pertambangan, kemaritiman, dan lingkungan hidup.
"Rapat ini merupakan bagian dari sinergi antara Pemprov Bengkulu dengan Kementerian Koordinator Polhukam dalam upaya memperkuat sektor pertambangan, kemaritiman, dan lingkungan hidup," ungkap Isnan.
BACA JUGA:Soal Dana Rp30 Miliar, Giliran Kabag di Setdakab Mukomuko Bakal Diperiksa Jaksa
BACA JUGA:Ingat! Jangan Sembarangan, Ini 8 Golongan yang Berhak Menerima Zakat Fitrah
Menurut Isnan, Rakor ini juga sebagai bentuk supervisi dalam Bidang Pertambangan, Kemaritiman, dan Lingkungan Hidup di Provinsi Bengkulu.
"Maka dari itu, ini juga merupakan langkah penguatan sinergi antara Pemprov Bengkulu dan Kemenko Polhukam RI. Sehingga kedepannya dalam pengelolaan pertambangan, kemaritiman dan lingkungan hidup di Bengkulu kian baik," kata Isnan.
--
Sementara Staf Ahli Bidang Tannas dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia, Marsda TNI. Oka Prawira menyoroti potensi ekonomi yang besar di Provinsi Bengkulu, khususnya di sektor pertambangan.
"Pemerintah pusat saat ini fokus pada penguatan sektor pertambangan sebagai salah satu upaya untuk memperkuat ekonomi nasional," tegas Oka.
BACA JUGA:Air Baus I Laksanakan 3 Kegiatan Sekaligus. Ini Targetnya...
BACA JUGA:Serius Maju Pilwakot, Ini Modal Sefty Yuslinah
Lebih lanjut Oka menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, dalam mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang dimiliki Bengkulu.
"Sinergi ini juga harus diikuti dengan upaya penguatan regulasi dan pengelolaan yang baik, guna memastikan keberlangsungan sektor pertambangan yang berkelanjutan," singkat Oka. (kjs)