BACA JUGA:Pemakaian Gas Elpiji 3 Kg Meningkat, Disperindag Pastikan Stok Cukup
Pasokan yang berlimpah inilah yang membuat warga pesisir terutama Minahasa, Manado dan Bitung mengawetkan ikan ini dengan cara diasap.
Menjaga Kesegaran Ikan
Pusat pengolahan ikan cakalang fufu berada di Kecamatan Girian, Kota Bitung. Sekitar 75 persen penduduk di kampung ini bermata pencarian dari pengasapan ikan.
Maka tak heran jika kampung ini disebut sebagai kampung calakang fufu.
Ada sekitar 20 pengusaha kecil yang tergabung dalam kelompok usaha ini.
Setiap tempat bisa memproduksi sekitar 200 kilogram cakalang fufu.
Pasar yang mereka tuju adalah di sekitar Bitung, Manado hingga Minahasa.
BACA JUGA:Nenek Sebatang Kara Disantuni Satgas PAM Puter Enggano
BACA JUGA:Kepastian Skema Seleksi Panwascam Mendesak!
Cara pengolahan produk ini terbilang unik. Daging ikan hasil tangkapan dibersihkan dan dibuang sisiknya.
Lalu dibelah dua dan dijepit dengan bambu. Kemudian daging ikan dilumuri garam dan bubuk soda dengan perbandingan 1:1.
Setelah itu mulailah proses pengasapan dengan menggunakan kayu bakar. Proses ini dalam bahasa setempat disebut fufu.
Proses pengasapan terus berlangsung sampai daging cakalang berubah warna menjadi kemerahan, menandakan sudah matang.
BACA JUGA:Safari ke Desa Padang Kala, Wabup ASA Diminta Tak Ragu Maju Bupati
BACA JUGA:Langkah Jitu Kendalikan Inflasi, Pemkab Mukomuko Gelar Pasar Murah