Timlo, Paduan Cita Rasa Soto dan Bakso Khas Solo
Timlo khas Solo. -Pesona Indonesia-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kuliner ini sangat populer di kota Bengawan atau Kota Solo sehingga sering dinamai timlo Solo.
Tak salah dengan penyebutan ini, di kota Solo memang terdapat satu restoran berusia puluhan tahun berdiri secara khusus yang menjual sajian kuliner timlo Solo.
Menurut sejarawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Heri Priyatmoko, makanan timlo terinspirasi dari sup kimlo.
Dari manakah asal muasal kimlo? Konon, makanan ini berasal dari tradisi makanan berkuah di kalangan etnis Tionghoa. Dalam perjalanan waktu makanan ini populer di masyarakat umum terutama Jawa dengan sebutan timlo.
BACA JUGA:Pemerintah Menghadirkan Rumah bagi Masyarakat Terdampak Bencana
BACA JUGA:Luncurkan Mobil Layanan Elektronik, Upaya Transformasi Digital Kementerian ATR/BPN
Heri Priyatmoko juga menuturkan makanan ini banyak dikenal di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Perubahan bunyi dari kata kimlo (awalan dengan huruf “k”) ke kata timlo (awalan dengan huruf “t”) dalam ilmu bahasa disebut korespondensi fonetik, umumnya akibat pelafalan oleh dialek berbeda dari dialek asal.
Kalangan etnis Tionghoa dengan dialeknya menyebutnya kimlo, namun saat dialek itu dilafalkan terdengar oleh masyarakat Jawa seperti bunyi timlo dan akhirnya menjadi sebutan umum di lingkungan masyarakat Jawa.
Kasus perubahan bunyi yang berujung perubahan nama juga terjadi pada makanan asal Tionghoa lainnya. Siomay merupakan salah satu jenis dim sum.
BACA JUGA: MKKS SMA BU Sukses Gelar O2SN Tingkat Kabupaten TA 2024. Ini Pemenangnya...
BACA JUGA:Polisi Hentikan Pelarian Musang Pembobol Rumah & Residivis Kambuhan
Nama asli siomay ialah shaomai yang merupakan makanan yang berasal dari daging babi cincang dibungkus kulit yang terbuat dari tepung.
Demikian juga lumpia, nama ini berasal dari bahasa Hokkian yakni lun pia yang kemudian dilafal oleh kita dengan lumpia.