"Direncanakan akan diikuti oleh 15 peserta," kata Patarani saat dibincangi media ini, Rabu, 13 Maret 2024.
Pengajian Ilmu Tasawuf ini, kata Patarani, mengangkat tema "Suluk/Kalwat Untuk Menciptakan Insan Kamil"
Dia juga bilang, sudah menginformasikan kegiatan yang bakal dilaksanakan mulai 14 hingga 24 Maret 2024 itu kepada beberapa stakeholder terkait di kabupaten.
Penyelenggara kegiatan suluk ini adalah Jamaah Thoriqoh Naqsyabandiyyah Adzuqriyah yang berada di wilayah Desa Tanjung Alai Kecamatan Napal Putih.
BACA JUGA:Bengkulu Didominasi Gempa Dangkal. Ini Kata BMKG...
BACA JUGA:Kuatkan Stok CPP, BULOG dan BNI Tanda Tangani Akta Kredit Subsidi Bunga dari Kemenkeu
"Untuk pelaksanaan ibadahnya mulai Pukul 20.00 WIB, sesuai magrib dan akan jeda untuk melaksanakan salat isya," ujarnya, menjelas.
Peserta suluk, kata dia, tidak hanya melakukan aktivitas ibadah pada sebuah ruang khusus dan memiliki sekat antara jamaah laki-laki dan perempuan.
Panitia penyelenggara, kata dia, juga tetap akan melakukan pengawasan kepada setiap peserta.
Diterangnya pula, terdapat 9 orang pembimbing dalam kegiatan itu. Ada juga 5 orang yang akan melaksanakan pelayanan atau kadam.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Fokus Peningkatan Layanan Samsat
BACA JUGA: Warga Kena Prank, Pembangunan Gedung Protoype PKM Tanjung Harapan Gagal?
Dari rencana awal sebanyak 15 peserta yang bakal melakoni suluk yang dimulai Kamis malam Jumat, didominasi oleh jamaah yang berasal dari Tanjung Alai sebanyak 10 orang.
Turut mendaftar saat itu, jamaah yang berasal dari Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko, Bukit Berlian dan Talang Berantai Kecamatan Ulok Kupai.
"Kegiatan suluk ini akan dilaksanakan selama 10 hari 10 malam," jelasnya.
Meski dibilang perdana di daerah ini, namun Patarani berujar sebenarnya suluk sudah pernah dilaksanakan di daerah ini pada rentang tahun 1991-1995 silam.