MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu bersama Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disperindag kopi dan UKM) Kabupaten Mukomuko.
Melaksanakan intensifikasi pengawasan jajanan takjil ramadhan yang dijual pedagang di daerah ini.
Selama pengawasan dan pemeriksaan, BPOM Bengkulu menggunakan fasilitas mobil laboratorium keliling sebagai upaya untuk memastikan takjil yang dijual aman dikonsumsi dan bebas dari bahan berbahaya.
BPOM bersama Disperindag dan Dinkes saat melakukan pemeriksaan takjil di Mukomuko-Radar Utara/ Wahyudi -
Pengawasan dilakukan dengan melakukan sampling jajanan takjil buka puasa di seputaran kota Mukomuko, Rabu 20 Maret 2024 sore.
BACA JUGA:Pemkab Siapkan Tenaga Kesehatan RS Pratama
BACA JUGA:Bantu Masjid, Pemkab Mukomuko Siapkan Dana CSR Rp300 Juta
Pemeriksaan jajanan takjil, BPOM dan Disperindag juga didampingi petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko.
Ada puluhan sampel yang disampling dengan dilakukan uji boraks, formalin serta pewarna merah Rodamin B dan kuning Methanil Yellow menggunakan rapid test di mobil laboratorium keliling.
Dari hasil pengujian yang dilakukan, petugas tidak menemukan pangan berbuka puasa atau takjil yang mengandung bahan berbahaya.
Artinya, seluruh hasil pengujian sampel jajanan takjil, semuanya memenuhi syarat konsumsi.
BACA JUGA: Kabar Uang Rp25 Juta, Runtuhkan Marwah Wartawan di Mukomuko
BACA JUGA: Dinas PU Mukomuko Larang Anak-anak Mandi di Siring
"Selain melakukan pemeriksaan, BPOM juga memberikan sosialisasi terhadap warga dan pedagang takjil agar dapat mengenali bahan berbahaya pada pangan," kata Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Mukomuko, Nurdiana SE, MAP ketika dikonfirmasi Kamis, 21 Maret 2024.
Selain itu, para pedagang juga diedukasi bagaimana menjajakan takjil dengan aman. Yaitu jajanan takjil ditaruh di tempat yang tertutup seperti etalase atau menggunakan mika plastik berpenutup.