Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meluncurkan Aplikasi dan Layanan Pelatihan bagi Tenaga Industri dan Masyarakat (ALINA), sebagai upaya mempermudah layanan pelatihan bagi tenaga industri dan masyarakat.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian ESDM Prahoro Nurtjahyo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (1/11/2023), mengatakan aplikasi tersebut diperuntukkan bagi pendaftaran pelatihan yang terintegrasi dan terpusat, sehingga layanan pengembangan kompetensi bagi tenaga industri dan masyarakat dapat diselenggarakan secara mudah. Menurut Prahoro, inovasi tersebut terus dikembangkan secara simultan dengan aplikasi layanan lainnya guna menuju satu layanan pemerintah, yang dapat memenuhi tuntutan industri dan masyarakat yang terus meningkat. "Itu adalah aplikasi untuk mempermudah atau mempercepat pendaftaran pelatihan sektor ESDM. Dulu orang kalau mau mendaftar itu harus datang dulu, lalu mengisi formulir, kemudian nanti tunggu dipanggil untuk diproses. Baru selanjutnya dijelaskan pelatihan dan cara mendapatkan sertifikat," kata Prahoro usai peluncuran aplikasi ALINA di Kantor BPSDM Jakarta, Selasa (31/10/2023). Kementerian ESDM, sesuai dengan koordinasi Kemenko Maritim dan Investasi, tengah mewujudkan komitmen dalam percepatan pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) melalui penyederhanaan aplikasi dan indikator pelaksanaan SPBE, yang meliputi pemanfaatan Pusat Data Nasional, penyusunan enterprise architecture, pengelolaan application programming interface, pemanfaatan Online Single Submission, pemanfaatan Sistem Penghubung Layanan Instansi, pemanfaatan Sistem Penghubung Layanan Pemerintah (SPLP) Kemenkominfo, dan penggunaan Single Sign On. "Penyederhanaan aplikasi dan pelaksanaan indikator tersebut salah satunya di antara melalui peluncuran ALINA," kata Prahoro. BACA JUGA:Jurus Indonesia Antisipasi Gejolak Multiefek Bisnis Tiongkok Prahoro menambahkan, aplikasi ALINA menjadi salah satu alat untuk memudahkan peserta pelatihan di sektor ESDM untuk mengikuti pelatihan dan tanpa perlu bertatap muka. "ALINA adalah salah satu tool kita yang baru sebagai perwujudan dari komitmen Kementerian ESDM untuk menjadikan sebuah proses itu menjadi seamless. Artinya, sebisa mungkin human touch-nya berkurang mulai dari pendaftaran, proses yang ada seperti apa, sampai sertifikat itu sudah langsung," tambahnya. Selain memudahkan peserta yang ingin mengikuti pelatihan, aplikasi ALINA juga menyatukan prosedur pelatihan di internal BPSDM yang terdiri atas delapan satuan kerja dengan lima satuan kerja penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. Adanya aplikasi ALINA akan mengintegrasikan pendaftaran di unit-unit satuan kerja Kementerian ESDM, yang sebelumnya memiliki prosedur pendaftaran di diklat masing-masing. "Kalau mereka memiliki sistem sendiri-sendiri, maka kita akan susah mengaturnya. Maka, satu sistem ini dipakai bersama. Ini menjadi kredibel karena konsisten antara yang satu dengan yang lain," ujar Prahoro. Selanjutnya, Prahoro berharap dengan hadirnya aplikasi ini selain dapat mempercepat proses pendaftaran peserta pelatihan, juga dapat meningkatkan peserta pelatihan baik dari kalangan internal dan eksternal Kementerian ESDM dalam mencukupi kebutuhan sumber daya manusia di sektor ESDM. BPSDM ESDM merupakan unit menyelenggarakan pelatihan di sektor energi dan sumber daya mineral. Berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), jumlah tenaga kerja yang diperlukan di sektor ESDM sampai 2040 sebanyak 2,3 juta pekerja di sektor mineral dan batu bara dan 70.000 orang di sektor minyak dan gas. "Ini contoh dua sektor saja. Apalagi kita menghasilkan pekerja hanya 20.000 orang. Masih banyak tenaga kerja trampil yang kompeten diperlukan sektor ini," sebut Prahoro. Prahoro pun menegaskan kehadiran aplikasi ALINA akan memudahkan peserta yang ingin mengikuti pelatihan di sektor ESDM dapat tersedia lebih cepat, baik dari kalangan internal maupun eksternal Kementerian ESDM. Sumber : Infopublik.id
Kategori :