RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Indonesia sebagai negara agraris, yakni negara yang mengandalkan pendapatannya dan pemenuhan hajat hidup masyarakatnya dari produk pertaniannnya, termasuk dari tanaman pangan.
Dalam rangka memenuhi kebutuhannya, ada tiga periodisasi musim tanam, masing-masing musim tanam (MT) I, periode mulai Oktober – Maret.
Berikutnya ada periode musim tanam gadu yang berlangsung mulai dari April, Mei, Juni, dan Juli. Dan, yang terakhir musim tanam kemarau mulai Agustus, September, dan Oktober.
Khusus saat ini, Indonesia kini sedang memasuki musim tanam (MT) I. Kementerian Pertanian telah menetapkan total target tanam seluas 6,3 hektare. Kementerian itu juga telah menetapkan kebutuhan pupuk sebanyak 2,4 juta ton.
BACA JUGA: Industri Indonesia di Tengah Resesi Global
BACA JUGA: Bank Indonesia Jamin Utang Luar Negeri Aman dan Terkendali
“Dengan sisa target tanam Januari--Februari 2024 seluas 3,9 juta hektare, kebutuhan pupuk sekitar 1,6 juta ton sehingga ketersediaan pupuk 1,7 juta ton masih mencukupi,” ujarnya dalam siaran persnya.
Dengan tercukupinya kebutuhan pupuk bersubsidi untuk MT I maka anggaran tambahan Rp14 triliun yang sudah disetujui oleh Presiden Joko Widodo, akan dialokasikan untuk masa tanam berikutnya.
“Menteri Pertanian telah menangkap kegelisahan petani di seluruh pelosok daerah yang meminta kepastian ketersediaan pupuk bersubsidi dan langsung mengusulkan anggaran tambahan. Alhamdulillah, Presiden Joko Widodo telah menyetujui,” jelas Kuntoro.
Pada kesempatan terpisah, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menegaskan, pemerintah sudah menyetujui tambahan anggaran Rp14 triliun untuk penyediaan pupuk bersubsidi.
BACA JUGA: KAI Commuter Tandatangani Kerja Sama dengan JRTM Jepang
BACA JUGA: Telkom Boyong Empat Penghargaan di BCOMSS 2024
Harapannya, target pengadaan 7,7--7,8 juta ton pupuk bersubsidi tahun ini dapat tercapai.
“Pemerintah menyediakan pupuk subsidi tahun ini sebanyak 5,2 juta ton, kemudian alokasinya ditambah oleh Bapak Presiden (Joko Widodo) sebanyak 2,5 juta ton, sesuai dengan target pengadaan sebesar 7,7 sampai 7,8 juta ton,” ujar Airlangga Hartarto di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Penambahan alokasi tersebut dilakukan guna mengatasi kekurangan pupuk bersubsidi yang tahun ini ditargetkan akan diberikan kepada 14,3 juta petani.