Banner Dempo - kenedi

Bank Indonesia Jamin Utang Luar Negeri Aman dan Terkendali

Bank Indonesia (BI) pun berkomitmen untuk menjaga cadangan devisa Indonesia. Tujuannya, memberikan kepercayaan kepada pasar. ANTARA FOTO--

RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Perekonomian dunia diprediksi masih diselimuti awan gelap tahun ini. Setelah sempat mengalami guncangan tahun lalu, bahkan disebut sebagai tahun yang brutal, perekonomian global tahun ini pun disebut masih akan penuh tantangan dan gejolak.

Dalam kondisi lingkungan global seperti itu, Bank Indonesia (BI) pun berkomitmen untuk menjaga cadangan devisa Indonesia. Tujuannya, memberikan kepercayaan kepada pasar.

Secara umum, cadangan devisa penting karena beberapa alasan. Yakni, mendukung pembayaran kewajiban luar negeri seperti impor dan utang luar negeri, mengintervensi pasar nilai tukar dengan menjaga likuiditas mata uang asing untuk menyerap guncangan selama masa krisis.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menjelaskan, besarnya cadangan devisa Indonesia ini akan sangat mempengaruhi daya tahan perekonomian Indonesia terhadap gejolak yang terjadi di eksternal.

BACA JUGA: KAI Commuter Tandatangani Kerja Sama dengan JRTM Jepang

BACA JUGA: Telkom Boyong Empat Penghargaan di BCOMSS 2024

"Ini akan terus kami jaga karena besarnya cadangan devisa akan sangat mempengaruhi daya tahan ekonom terhadap eksternal shock," ujar Destry dalam acara Economic Outlook 2024, di Jakarta.

Asal tahu saja, BI melaporkan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia pada Januari 2024 tercatat USD145,1 miliar atau turun 0,87 persen  dibanding Desember 2023 yang sebesar USD146,38 miliar. Penurunan posisi cadangan devisa tersebut, antara lain, dipengaruhi oleh jatuh tempo pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Sebagai informasi, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Destry mengemukakan, utang luar negeri (ULN) Indonesia pada triwulan IV-2023 tetap terkendali. Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan IV-2023 tercatat sebesar USD407,1 miliar, atau tumbuh 2,7 persen, meningkat dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,02 persen (year on year/yoy).

BACA JUGA: Masuki Masa Panen Raya, Harga Gabah Kering Panen Mulai Stabil

BACA JUGA: Mengubah Sampah Jadi Rupiah

Data BI menyebutkan, peningkatan tersebut terutama bersumber dari transaksi ULN sektor publik.

Selain itu, peningkatan posisi ULN pada triwulan IV-2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global termasuk rupiah. Namun Destry Damayanti menjamin, ULN pemerintah tetap terkendali serta dikelola secara terukur dan akuntabel.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan