RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Minuman tradisional es laksamana mengamuk ini memiliki cita-rasa khas karena menggunakan buah kuwini atau kuweni (mangifera odorata) sebagai bahan utama.
Konon, minuman dingin penghapus dahaga ini lahir dari sebuah cerita tentang terjadinya konflik dalam keluarga.
Dahulu seorang laksamana dikisahkan mengamuk di perkebunan kuweni.
Perkebunan tersebut milik seorang tuan tanah.
Laksamana sampai mengamuk akibat istrinya dibawa lari pemilik kebun kuweni itu.
BACA JUGA: Rancangan RKPD Mukomuko, Ini 6 Skala Prioritas Pembangunan Tahun 2025
BACA JUGA: Pemkab Siapkan 100 Ribu Bibit Unggul Untuk Masyarakat
Akhirnya sang laksamana menebaskan pedangnya ke seluruh penjuru, sampai puluhan buah kuweni hancur oleh kemarahannya.
Usai Laksamana selesai meluapkan kemarahannya, orang di sekitar kebun tersebut mengambil buah kuweni yang telah tercincang dan terhampar di rumput.
Saat mengambilnya orang-orang pada bingung, akan diapakan buah yang telah terpotong itu.
Sampai kemudian ada seorang wanita yang mencampurkan potongan buah kuweni dengan santan serta gula merah.
BACA JUGA:Tersangka Korupsi RSUD Mukomuko, Dinonaktifkan Sementara dari PNS
BACA JUGA: Program Daerah Harus Sejalan dengan Program Nasional
Maka, jadilah minuman segar itu dan langsung dinikmati seluruh kampung.
Itulah asal-usul kenapa minuman ini dinamakan es laksamana mengamuk.