BENGKULU, RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu diminta segera memberikan penanganan, atas jebolnya jaringan irigasi penghantar utama perbatasan Kemumu dan Desa Tebing Kaning Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara.
Ini disampaikan Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu, Tantawi Dali, S.Sos, MM, Selasa 06 Februari 2024.
Menurut Tantawi Dali, penanganan jaringan irigasi yang jebol tersebut sangat urgen. Sehingga penting bagi Dinas PUPR Provinsi Bengkulu segera bertindak untuk memperbaikinya.
"Karena jika dibiarkan saja, apalagi dalam waktu yang lama, tentu sangat berdampak pada sektor pertanian yang sangat bergantung pada jaringan irigasi tersebut," ungkap Tantawi.
BACA JUGA: Stok Beras Aman, Pemprov Bengkulu Pastikan Harga Stabil
Kemudian, lanjut Politisi Partai NasDem ini, juga dikhawatirkan dapat menimbulkan potensi kerugian, yang dapat dialami para petani setempat.
"Jadi kita berharap jebolnya jaringan irigasi tersebut, jangan disepelekan. Mengingat irigasi memiliki peran vital dalam mendukung produktivitas pertanian, yang menjadi sumber utama mata pencaharian petani," kata Tantawi.
Sekali lagi, sambung Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Daerah Pemilihan (Dapil) II Kabupaten Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah ini, dirinya meminta agar Dinas PUPR Provinsi Bengkulu segera merespons dan melakukan perbaikan dengan cepat.
"Kita menekankan pentingnya penanganan darurat untuk mengatasi jebolnya irigasi, dan memastikan distribusi air dapat kembali normal," tegas Tantawi.
BACA JUGA:Bawaslu Pastikan Penanganan Dugaan Pelanggaran Elisa Berlanjut
BACA JUGA:Study Wisata Perpustakaan, Meri Sasdi: Menumbuhkan Minat Baca di Kalangan Anak
Selain itu, Tantawi Dali juga menyoroti perlunya penilaian mendalam terhadap kondisi infrastruktur irigasi di wilayah tersebut. Tujuannya guna mencegah kerusakan serupa di masa depan.
"Kita juga berharap agar pemerintah daerah (pemda) dapat memberikan perhatian lebih dalam terhadap pemeliharaan infrastruktur irigasi, yang ada di Provinsi Bengkulu ini," harap Tantawi.
Karena, tambah Tantawi, yang namanya pencegahan kerusakan infrastruktur harus menjadi prioritas. Mengingat dalam masalah ini tidak bisa hanya dengan bersikap reaktif.
"Tetapi juga harus proaktif dalam menjaga keberlanjutan sistem irigasi yang berperan penting untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian, yang muaranya guna mendukung ketahanan pangan," tambah Tantawi. (tux)pasar murah ini. Karena harga kebutuhan menjadi lebih terjangkau," demikian Samsuri. (*)