BACA JUGA:Dianulir Panitia, 9 Peserta Lulus PPPK Dibatalkan
BACA JUGA:Jangan Dianggap Sepele! Rutin Buang Air Besar Dipagi Hari, Banyak Manfaatnya Bagi Kesehatan
Kandungan lahiriyah itu, berada dalam air mata dan lendir yang mampu membunuh dengan cepat bakteri-bakteri tertentu.
Enam tahun kemudian, tepatnya 1928, pengalaman pribadinya mengantarkan fakta baru tentang penisilin.
Pengalaman Fleming itu juga agaknya relevan dengan urgensi segmen penting yang acap diabaikan banyak manajemen perusahaan, yakni lingkungan kerja refresh, membahagiakan.
Sebelum liburan selama 2 pekan. Ia meninggalkan piring yang berisi bakteri Staphylococcus di bangku laboratoriumnya.
BACA JUGA:Payung Hukum Anggaran Rp254,3 Miliar
BACA JUGA:Mengintip Prospek Ekspor Lidi Sawit, Potensinya 100 Ton Perbulan
Saat itu, Fleming tengah membuktikan teori favoritnya: bahwa lendir hidung memiliki efek anti bakteri.
Sekembalinya dari liburan yang diberikan perusahaannya, sebuah lingkaran bening menyelubungi pertumbuhan jamur kuning kehijauan yang secara tidak sengaja, mengkontaminasi piring itu.
Tanpa diketahui, spora atau jamur dari jenis Penicillium natatum telah berada di laboratorium mikologi yang berada satu lantai, di bawah laboratorium Fleming.
Eropa saat itu tengah berada di musim dingin. Jamur pada lingkaran tersebut berkembang pesat.
BACA JUGA:PGE Pastikan Fokus Pada Pemeliharaan Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat
BACA JUGA:35.000 Bibit Sawit Konversi, Dihargai Hingga Rp45 Ribu/Batang. Ini Penjelasan Disbun
Sebaliknya, pada saat suhu naik, bakteri Staphylococcus telah menutupi permukaan piring. Kecuali daerah sekitaran jamur.
Dengan wawasan pribadi ditambah dengan penalaran hebat, Fleming kemudian menyimpulkan bahwa jamur Penicillium natatum, dapat melepaskan zat kimia yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri.