Dinas PU Serahkan Rumah Adat ke Bupati

Selasa 02 Jan 2024 - 20:23 WIB
Reporter : Wahyudi
Editor : Ependi

MUKOMUKO RU - Bangunan rumah adat Mukomuko sudah selesai dibangun tahun 2023. Untuk memanfaatkan rumah adat sebagaimana mestinya. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko akan segera menyerahkan bangunan rumah adat tersebut kepada Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE, MM, Ak, CA, CPA, CPI.

 

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mukomuko, Apriansyah ST, MT, ketika dikonfirmasi Selasa (2/1) menjelaskan. Tujuan rumah adat Mukomuko diserahkan cepat kepada Bupati. Agar Bupati bisa mengajak seluruh pemangku adat di Mukomuko untuk melihat langsung bangunan rumah adat Mukomuko. Selain itu, agar rumah adat tersebut bisa cepat dimanfaatkan untuk kepentingan adat.

 

"Itu salah satu tujuanya. Kami dari dinas hanya sebatas mewujudkan bangunan.  Dan Alhamdulillah, bangunannya sudah selesai. Dan untuk memanfaatkan bangunan rumah ada, kita akan serahkan  kepada pak Bupati. Apakah nanti sebelum dimanfaatkan ada acara berdoa bersama atau seperti apa, kita serahkan kepada pak Bupati dan Badan Musyawarah Adat (BMA) Mukomuko," katanya.

 

Apriansyah juga mengakui, hingga sekarang, masih banyak yang harus dilengkapi di rumah adat Mukomuko. Seperti pagar, landscape, toilet, aula, dan yang lainnya. Untuk kekurangan itu, akan dilengkapi secara bertahap. 

 

Dan Alhamdulillah, kata Apriansyah, di tahun 2024 ini.  Pemerintah Kabupaten Mukomuko kembali menyediakan anggaran sekitar Rp700 juta sumber APBD. Hanya saja untuk kegunaan anggaran, pihaknya belum dapat memastikan. Sebab nanti ia akan meminta petunjuk dari pimpinan.

BACA JUGA:BPBD Minta Warga Peka Terhadap Ancaman Bencana

"Kita akan meminta petunjuk dari pimpinan soal kegunaan anggaran tersebut. Apakah akan kita pakai untuk membangun landscape, atau untuk membangun toilet, atau yang lainnya. Kalau keinginan saya, kita utamakan bangun toilet dulu. Baik toilet pria dan wanita. Karena di rumah adat gak ada toiletnya. Sisa anggaran bangun toilet, kita gunakan untuk membangun landscape," ujarnya.

 

Sedangkan untuk membangun pagar rumah adat, nanti akan kembali diusulkan di tahun 2025. Karena butuh dana besar, termasuk membangun aulanya. Apriansyah sebelumnya telah merancang, anggaran sebesar Rp700 juta akan digunakan untuk membangun pagar. Karena dirasa tidak cukup, maka pembangunan pagar ditunda. Sehingga anggaran itu dialihkan untuk kegiatan lainnya.

 

"Mudah-mudahan saja, apa yang kita harapkan dapat tercapai dengan baik. Hal itu tidak lain untuk kepentingan masyarakat," pungkasnya. (rel)

 

Kategori :