MUKOMUKO RU - Setelah dilakukan pengeringan jaringan irigasi selama empat bulan. Pemerintah Kabupaten Mukomuko, akhirnya kembali membuka pintu air irigasi di bendungan air manjunto.
Pembukaan pintu air irigasi, dilakukan langsung oleh Bupati Mukomuko, H. Sapuan. Bersama Kepala Dinas PUPR, Apriansyah, ST, MT, dan Kepala Bapelitbangda Kabupaten Mukomuko, H. Gianto, SH, M.Si beserta para pejabat daerah lainnya. Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, ST, MT ketika dikonfirmasi, Jumat (15/12) menjelaskan. Dibukanya pintu air yang sudah dilakukan pengeringan atau penutupan lebih kurang empat bulan. Agar petani bisa kembali melaksanakan cocok tanam di musim tanam ke satu tahun 2023. "Itu tujuanya. Apalagi sebagai petani di daerah ini juga sudah tanam padi. Tentu tanaman mereka sekarang ini butuh air. Dan Alhamdulillah, pintu air sudah kita buka. Dan petani bisa memanfaatkan air irigasi dengan baik," katanya. Ia juga menyatakan, penutupan atau pengeringan jaringan irigasi selama empat bulan itu dilaksanakan karena pemerintah sedang melaksanakan pembangunan kantong lumpur di intake sayap kiri. Lalu pengeringan itu dilakukan untuk pemeliharaan saluran primer, skunder, tersier, dan kuarter. Tidak hanya itu saja, pengeringan irigasi juga bertujua memberikan jeda masa tanam kepada petani dua kali padi dan satu kali palawija. Pemberian jeda masa tanam padi, tujuannya untuk memutus hama tanaman. "Sekarang sudah dibuka kembali dan masyarakat petani sudah diumukam kan, disosialisasikan melalui komisi irigasi, untuk membuat rencana penanaman padi di masa tanam satu tahun ini," ujarnya. BACA JUGA: Penangkaran Buaya Destinasi Wisata Baru di Mukomuko Adriansyah juga menegaskan, selain membuka pintu air irigasi di bendungan air manjunto. Dalam kesempatan tersebut. Bupati bersama jajaran juga melaksanakan rembug bersama dengan petugaa penjaga pintu air (P3A), para kepala desa, camat, petugas UPI, UPTD, dan juga petani. Di situlah, pihakanya berdiskusi dan tanya jawab tentang persiapan air irigasi manjunto. Dalam diskusi itu, ada yang menyampaikan terkait kerusakan saluran irigasi, ada yang menyampaikan air yang tidak maksimal masuk. Ada yang menyampaikan antisipasi kantong sampah di saluran supaya tidak terjadi penyumbatan dan juga ada yang menyarankan perlu adanya pengawasan ketat agar tidak ada petani dengan sengaja menbuat saluran baru. "Semua keluhan dan saran sudah disampaikan oleh petani dan petugas. Dan saya juga minta tolong kepada petugas UPI, UPTD dan juga PPL di kecamatan Lubuk Pinang, V Koto, Air Manjunto dan juga XIV Koto agar selalu melihat potensi-potensi kerusakan jaringan yang ada di daerah ini," ingatnya. Jika terjadi potensi kerusakan atau yang lainnya. Petugas di lapangan diminta segera bekoordinasi dengan Kades setempat dan pihak UPI atau UPTD setempat. Dan informasi itu bisa langsung diteruskan ke Dinas PUPR dan juga pihak Balai Sungai di Bengkulu. (rel)
Kategori :