Yang dimana kondisi ini dikenal sebagai agorafobia, yaitu ketakutan berlebihan terhadap tempat atau situasi yang dianggap tidak aman.
Karena penderita biasanya merasa takut mengalami serangan panik atau tidak dapat mengontrol diri di luar rumah.
BACA JUGA:Yuk Terapkan! Ini Dia Teknik dari Jepang untuk Ketenangan Batin dan Kesehatan Mental
BACA JUGA:Apakah Benar WFH Baik Untuk Kesehatan Mental dan Produktivitas? Ternyata Begini Kata Para Ahli
Selain itu, ketakutan ini tidak hanya terbatas pada tempat yang ramai, seperti pusat perbelanjaan atau transportasi umum.
Dan bahkan, tempat yang relatif sepi sekalipun bisa menjadi pemicu kecemasan. Hal ini berakibat, penderita merasa terjebak dalam rutinitas monoton di rumah, yang justru memperburuk kondisi mental mereka.
Selain itu, dampak jangka panjang dari kondisi ini sangat merugikan, selain menurunkan kualitas hidup, penderita sering kali kehilangan peluang untuk berkembang, seperti berkarier, bersosialisasi, atau menikmati hal-hal baru.
2. Cemas Bertemu Orang
Kemudian kecemasan sosial adalah salah satu efek samping anxiety yang paling mengganggu, dalam situasi sosial, penderita sering kali merasa terancam, takut dihakimi, atau khawatir akan melakukan kesalahan yang memalukan.
Padahal ini dapat terjadi bahkan dalam interaksi sederhana seperti berbicara dengan teman, rekan kerja, atau bahkan keluarga.
Karena sebagian penderita mengalami gejala fisik seperti gemetar, berkeringat, atau detak jantung yang sangat cepat saat berhadapan dengan orang lain.
Di tambah lagi, kondisi ini membuat mereka cenderung menghindari situasi sosial dan lebih memilih untuk menarik diri dari pergaulan.
Di mana efeknya bisa sangat serius. Pasalnya isolasi sosial sering kali membawa penderita ke dalam lingkaran depresi yang lebih dalam.
Karena di samping itu, kurangnya hubungan sosial yang sehat juga dapat memengaruhi perkembangan karier dan kualitas hidup secara keseluruhan.