RADAR UTARA - Dipastikan, 10 desa di Kecamatan Ulok Kupai Kabupaten Bengkulu Utara. Memberikan dukungan penuh terhadap peningkatan status pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas Tanjung Harapan menjadi rawat inap.
Dukungan ini diberikan seiring dengan tingginya tingkat kunjungan pasien di Puskesmas Tanjung Harapan. Juga kebutuhan masyarakat di Kecamatan Ulok Kupai dalam menjangkau fasilitas kesehatan milik pemerintah di tingkat pertama. "Kunjungan pasien dan kebutuhan masyarakat untuk menjangkau fasilitas kesehatan milik pemerintah di tingkat pertama yakni Puskesmas lumayan tinggi. Sehingga kami menilai perlu, pemerintah daerah menaikan status Puskesmas Tanjung Harapan di Kecamatan Ulok Kupai ini menjadi rawat inap," ungkap Kades Tanjung Sari, Elson Agus Fitriadi. Dikatakan Elson, selama ini masyarakat yang membutuhkan perawatan medis secara berjenjang harus ke Puskesmas Perawatan Napal Putih atau ke beberapa klinik swasta. Bahkan, harus lari ke RSUD Lagita. "Selama ini untuk mendapatkan perawatan kita harus ke Napal Putih, klinik swasta bahkan langsung ke RSUD. Ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Nah untuk memotong rentan kendali, maka kami mengusulkan dan mendesak kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan status pelayanan di Puskesmas Tanjung Harapan menjadi rawat inap," pintanya. Terpisah, Kepala Puskesmas (Kapus) Tanjung Harapan, Harmen, SKM mengakui, tingginya permintaan untuk menaikan status pelayanan Puskesmas Tanjung Harapan menjadi rawat inap. Harmen pun sepakat atas desakan yang disampaikan oleh sebagian besar desa di wilayah kerjanya itu. "Sudah menjadi kebutuhan masyarakat dan menjadi tantangan bagi kami, untuk meningkatkan pelayanan. Sehingga kita sepakat dengan usulan peningkatan status pelayanan di Puskesmas menjadi rawat inap," ujar Harmen. BACA JUGA:Dewan Soroti Pembangunan Gedung Puskesmas Sebelat Lebih jauh, Harmen mengatakan, dari sisi kesiapan secara internal. Pihaknya mengaku siap untuk mengikuti tahapan-tahapan yang harus ditempuh dalam mendukung peningkatan status rawat inap tersebut. "Dari tenaga medis yang kita miliki saat ini sudah cukup. Ditambah rencana pemerintah daerah di TA 2024 yang akan merealisasikan gedung protoype. Tentunya jika pembangunan gedung prototyp itu jadi direalisasikan. Bangunan lama bisa kita fungsikan untuk rawat inap. Dan ini sudah menjadi modal kita untuk mendukung pelayanan rawat inap," demikian Harmen. (sig)
Kategori :