Keberadaan Tiongkok sebagai kreditor utama membawa dampak penting bagi kebijakan ekonomi global.
Salah satunya adalah perubahan dalam cara negara-negara memandang pinjaman internasional.
Jika dulu negara-negara berkembang lebih memilih untuk meminjam dari lembaga keuangan multilateral seperti IMF dan Bank Dunia, kini banyak yang beralih ke Tiongkok karena lebih fleksibel dan menawarkan persyaratan yang lebih ringan.
BACA JUGA:Resmi Disahkan! 13 Negara Ini Bebas Visa Kunjungan ke Indonesia
Namun, risiko ketergantungan pada Tiongkok tetap menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh negara-negara peminjam.
Dengan lebih dari 165 negara yang terlibat dalam pinjaman kepada Tiongkok, negara ini telah membuktikan dirinya sebagai kreditor tunggal terbesar di dunia.
Melalui program BRI, Tiongkok tidak hanya memperkuat pengaruh ekonominya tetapi juga menciptakan ketergantungan baru di berbagai belahan dunia.
Meskipun pinjaman Tiongkok menawarkan banyak peluang bagi negara-negara berkembang untuk meningkatkan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi, mereka juga harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam perangkap utang yang dapat merugikan kedaulatan ekonomi mereka.
BACA JUGA:Ternyata Ini Dia 11 Negara yang Warganya Paling Kecanduan Main HP
BACA JUGA:Fakta Menarik: Ini 5 Negara yang Punya Angka Harapan Hidup Tertinggi!
Di masa depan, Tiongkok akan terus memainkan peran sentral dalam perekonomian global, namun dengan tantangan besar yang harus dihadapi oleh negara-negara peminjam dalam hal ketergantungan utang. (*)