Ketika tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup, tekanan darah dapat meningkat, yang berkontribusi pada masalah kesehatan jantung.
Pekerja shift malam juga memiliki peningkatan risiko diabetes tipe 2.
Gangguan pola makan dan tidur yang tidak teratur dapat memengaruhi metabolisme tubuh, yang pada akhirnya meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami resistensi insulin.
Penurunan kualitas tidur serta ketidakteraturan pola makan yang terjadi pada banyak pekerja shift malam juga dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kronis.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa pekerja malam lebih rentan terhadap gangguan mental, seperti depresi dan kecemasan.
Ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta kurangnya waktu untuk bersosialisasi dan beristirahat, dapat meningkatkan tingkat stres dan menurunkan kualitas hidup mereka.
Kurangnya Paparan Sinar Matahari
Paparan sinar matahari yang terbatas juga menjadi salah satu masalah bagi pekerja shift malam.
BACA JUGA:Bekerja Jadi Tanpa Beban! 7 Tips Jitu Supaya Menemukan Cara Menikmati Pekerjaan
BACA JUGA:7 Tips Jitu Supaya Aman Bekerja di Depan Komputer Sepanjang Hari, Pegawai Kantoran Wajib Tau!
Sinar matahari tidak hanya penting untuk membantu tubuh menghasilkan vitamin D, tetapi juga memainkan peran penting dalam mengatur jam biologis tubuh.
Ketika seseorang bekerja di malam hari, mereka kehilangan kesempatan untuk terpapar sinar matahari, yang dapat memengaruhi kadar vitamin D dan meningkatkan risiko penyakit tulang, depresi, serta gangguan tidur.
Mengurangi Dampak Negatif Pekerjaan Shift Malam
Meskipun tantangan yang dihadapi pekerja shift malam cukup besar, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk memitigasi dampak negatif terhadap kesehatan.