Namun, para ahli medis menjelaskan bahwa anemia, terutama yang disebabkan oleh kekurangan zat besi, dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk hamil dengan cara yang signifikan.
Zat besi merupakan komponen penting dalam produksi hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
BACA JUGA:Apa Iya, Ibu Sedang Hamil Boleh Mengkonsumsi Jengkol? Disini Jawabannya?
BACA JUGA:Kenali Beberapa Ciri-ciri Wanita Hamil Dilihat Dari Bentuk Tubuh
Jika kadar zat besi dalam tubuh rendah, aliran oksigen ke rahim dan indung telur (ovarium) akan berkurang, yang dapat menghambat proses ovulasi dan mempengaruhi kualitas sel telur.
Selain itu, anemia dapat menyebabkan gangguan hormonal yang pada akhirnya mempengaruhi kesuburan.
Pada beberapa kasus, anemia juga dapat mempengaruhi siklus menstruasi.
Perempuan dengan anemia berat mungkin mengalami siklus haid yang tidak teratur atau bahkan berhenti sama sekali, yang tentunya mengganggu kesempatan untuk hamil.
BACA JUGA:Mengungkap Rahasia dari Manfaat Kacang Hijau untuk Ibu Hamil Serta Janin
BACA JUGA:Para Ibu-ibu Hamil Wajib Tau, Apakah Mandi Dengan Air Hangat Baik Untuk Kesehatan?
Oleh karena itu, penting bagi perempuan yang berencana untuk hamil atau menjalani program kehamilan (promil) untuk memastikan bahwa kadar zat besi dan nutrisi lain dalam tubuh mereka cukup.
Anemia dan Program Kehamilan (Promil)
Bagi pasangan yang sedang menjalani program kehamilan, anemia menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan.
Anemia dapat menghambat upaya untuk hamil, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Beberapa studi menunjukkan bahwa perempuan dengan anemia lebih berisiko mengalami keguguran dan komplikasi selama kehamilan, seperti kelahiran prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah.
BACA JUGA:Kenali Bahaya Virus Zika Bagi Ibu Hamil