Rangking FIFA Indonesia Naik, Ini Harapan PSSI Daerah

Rabu 20 Nov 2024 - 21:39 WIB
Reporter : Benny Siswanto
Editor : Ependi

BACA JUGA:Unggul 1 Angka dari Dwi Tanto, Irwanto Nahkodai Askab PSSI Bengkulu Utara Periode 2024-2028

"Mentalitas pemain menjadi yang paling penting. Siapapun lawan, harus dianggap setara. Namun tetap memberikan penghormatan. Inilah sepak bola profesional," ujarnya. 

Sedikit mencuplik pertandingan Indonesia Vs Jepang, Irwanto menilai kerjasama tim skuad Samurai Biru, sebutan untuk Timnas Jepang, begitu kentara. 

Begitu pula dengan keseriusan dari seluruh pemainnya, meski sudah unggul telak namun semangat memberikan permainan yang fokus dan terus menyerang, menampakkan Timnas Jepang benar-benar menempatkan lawannya sebagai tantangan serius. 

"Tidak diberikan kesempatan mendekati jantung pertahanan. Tidak begitu kentara, membuang-buang bola sembari mengulur waktu. Ini jelas kontras dengan suguhan pertandingan-pertandingan yang kerap kita lihat di Piala AFF misalnya," dia memberi penilaian. 

BACA JUGA:Askab PSSI Mukomuko Dipimpin Weri Tri Kusumaria

BACA JUGA:Kompetisi Piala Askab PSSI Mukomuko U13 Ditutup, Wabup: Terus Semangat Berlatih

Apa yang akan Anda lakukan untuk sepak bola di daerah ke depan? organisator yang juga seorang kepala desa ini mengupayakan, lahirnya sistem pembinaan sejak dini pesepak bola di daerah.

"Karena sepak bola daerah adalah hilir yang menjadi basis pembibitan. Karenanya, harus menjadi bagian hierarkis program konkret PSSI dan daerah," ungkapnya. 

Menjawab pro dan kontra soal naturalisasi, dia menjelaskan secara regulasi baik di skup internasional dan hukum positif di Indonesia, juga memberikan ruang ini (naturalisasi). 

Perlu diketahui, terus dia, bukan cuma Indonesia yang melakukan langkah semacam ini, alih-alih untuk memotivasi sepak bola dalam negeri agar memiliki integritas yang tinggi dalam berlatih. 

BACA JUGA:Seminar Tahunan Lisensi Klub PSSI Berakhir

BACA JUGA:Pengungkapan Mafia Bola Tanpa Pandang Bulu, PSSI Transparan Dan Siap Diinvestigasi

Jepang, kata dia, sudah melakukan naturalisasi mungkin lebih dari 30 tahun yang lalu. Catatan RU, saat itu pemerintah Jepang menggulirkan program naturalisasi dengan kiblatnya mencari pemain keturunan dari negara Brasil. 

"Ini (naturalisasi) adalah proses. Tinggal lagi, komitmen dan motivasi kita bersama, mulai dari pecinta, organisasi, pemerintah pusat hingga daerah serta swasta yang juga harus memiliki komitmen yang sama untuk meningkatkan sepak bola usia dini," harapnya, memungkas. (bep)

Kategori :