Sambil itu, pada individu dewasa, latah sering kali dipengaruhi oleh perasaan tertekan, takut, atau cemas. Ketika terjaga oleh suara ribut atau getaran yang tiba-tiba, seseorang bisa merasa gelisah dan cemas, bahkan tak jarang meniru kata-kata atau gerakan orang lain di sekelilingnya.
Selain dari itu, latah pada individu dewasa bisa timbul akibat berbagai faktor lain, seperti:
BACA JUGA:Tips Mengurangi Sampah Harian dengan Terapkan Gaya Hidup Zero Waste
BACA JUGA:Gaya Hidup Ramah Lingkungan, Ini 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Kamu Terapkan
- Masalah komunikasi, seperti afasia.
- Degenerative brain disorder.
- Kecelakaan minor yang menyebabkan cedera kepala.
- Confusion or disorientation.
- Tourette's syndrome.
- Keadaan di mana seseorang kehilangan kemampuan untuk bergerak atau berfungsi normal.
- Schizophrenia
- Seizures
BACA JUGA:Gaya Hidup Slow Living Yang Dipercaya Mendatangkan Banyak Manfaat
BACA JUGA:Yuk Terapkan! Ternyata Inilah Beberapa Gaya Hidup Sehat untuk Kurangi Risiko Stroke di Usia Muda
Tak seperti latah ekolalia dan latah ekopraksia yang meniru kata atau gerakan tubuh orang lain, latah koprolalia terjadi saat seseorang mengucapkan kata-kata kasar atau tidak senonoh. Umpatan tak pantas itu muncul begitu saja ketika mereka kaget, di mana pun dan kapan pun.
Hmm, orang yang menderita latah koprolalia ini diduga mengalami kerusakan di amigdala, bagian otak yang bertanggung jawab dalam mengolah perasaan takut dan marah. (*)