Jarang Diketahui, Ternyata Ini Faktor Penyebab Latah Serta Cara Mengatasinya

Rabu 13 Nov 2024 - 18:24 WIB
Reporter : Debi Susanto
Editor : Ependi

RADARUTARA.BACAKORAN.CO. - Latah adalah reaksi berlebihan yang sering kali menampilkan perilaku meniru kata-kata atau gerakan tubuh orang lain.

Kondisi ini dapat terjadi pada siapapun dan akan terulang jika seseorang yang mengalami latah terus-menerus dikejutkan.

Latah adalah sebuah kebiasaan yang tidak normal yang dapat timbul di kalangan berbagai usia, baik laki-laki maupun perempuan. Latah timbul ketika seseorang tersentak oleh kejutan, seperti teriakan, getaran, atau barang jatuh.

Reaksi kaget yang dialami oleh orang yang mengalami kejadian latah biasanya terlalu berlebihan dan seringkali disertai dengan salah satu perilaku berikut:

BACA JUGA:Jumat Curhat, Masyarakat Keluhkan Perilaku Anak-anak yang Nongkrong Sambil Merokok

BACA JUGA:Perilaku Seksual Menyimpang LSL, Penyumbang Terbesar HIV AIDS di Bengkulu

- Menyampaikan kembali kata atau frasa yang telah diucapkan oleh orang lain (ekolalia).

- Meniru gerakan badan orang lain (ekopraksia)

- Berbicara kata-kata tidak pantas atau kurang sopan (koprolalia).

- Menjalankan gerakan tertentu yang diperintahkan orang lain (kemauan untuk taat).

Orang yang memiliki gangguan latah akan dengan tiba-tiba menunjukkan perilaku tertentu ketika mereka merasa terkejut.

BACA JUGA:Yuk Terapkan! Ternyata Inilah Beberapa Gaya Hidup Sehat untuk Kurangi Risiko Stroke di Usia Muda

BACA JUGA:Inilah 7 Tren Gaya Hidup Sehat yang Sedang Viral di Kalangan Gen Z

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, latah dapat dirasakan oleh siapa pun.

Anak-anak yang berusia di bawah 1-3 tahun mungkin mengalami latah ekolalia atau ekopraksia ketika mereka sedang belajar berbicara dan mengenal lingkungan sekitar. Namun, perlu diwaspadai jika latah masih terjadi pada anak yang berusia lebih dari 3 tahun. Itu bisa jadi tanda-tanda autisme.

Kategori :