MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko belum menetapkan status siaga kekeringan dampak dari kemarau panjang yang terjadi di daerah ini sejak sebulan lalu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Ruri Irwandi, ST, MT ketika dikonfirmasi, Selasa, 29 Oktober 2024 mengatakan.
Status itu baru akan dikeluarkan kalau daerah ini benar-benar masuk dalam ancam serius bencana kekeringan.
"Sampai sekarang ketersediaan air bersih bagi masyarakat masih aman. Meski kemarau, tapi sumur milik warga belum kering. Itu sebabnya, status siaga kekeringan belum dikeluarkan," katanya.
BACA JUGA:Perhutani dan BPBD Pati Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Desa Terdampak Kekeringan
BACA JUGA:Mukomuko Belum Tetapkan Status Siaga Kekeringan
Selain belum adanya status siaga kekeringan. Pemerintah Kabupaten Mukomuko, hingga sekarang juga belum perlu membantu suplai air bersih kepada warga.
Khususnya warga yang berdampak pada ancaman kekeringan lantaran berdomisili di daerah dataran tinggi. Bantuan baru akan dilakukan jika kekeringan bener-benar terjadi.
"Warga yang berada di dataran tinggi, sampai sekarang masih bisa mendapatkan suplai air bersih. Kalau sudah tidak dapat karena air sumur kering. Pasti pemerintah Desa setempat akan melayangkan surat dan meminta bantuan suplai air bersih. Sampai sekarang, kami juga belum dapat surat itu. Artinya, pasokan air bersih masih aman," jelasnya.
Meski begitu, Ruri kembali mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah desa agar dapat menyampaikan laporan kepada BPBD jika di wilayah setempat terjadi kekeringan dan warga kesulitan mendapatkan air bersih. Dengan adanya laporan itu, pihaknya nengaku akan bergegas memberikan bantuan suplai air bersih.
BACA JUGA:BPBD Siapkan Kajian Resiko Bencana di Mukomuko
BACA JUGA:BPBD Mukomuko Bersihkan Material di Jalinbar Air Punggur
"Kalau ada laporan, kita akan berupaya memberikan suplai air bersih untuk warga. Ya harapan kami, meskipun sekarang terjadi kemarau. Mudah-mudahan saja tidak sampai terjadi bencana kekeringan," harap Ruri. (*)