MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko tidak menampik.
Masih ada sejumlah seluruh sekolah khususnya sekolah dasar di daerah ini kekurangan sarana dan prasarana (Sapras) untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Baik itu ruang kelas, toilet, dan yang lainnya. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Epi Mardiani, S.Pd melalui Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas), Ramon Hosky, ST menyatakan.
Terhadap kurangnya Sapras di sekolah. Pihaknya mengaku sudah mengusulkan anggaran ke pemerintah pusat, provinsi dan juga kabupaten.
BACA JUGA:Dinas Pendidikan Kembali Usulkan Dana Program Seragam Sekolah Gratis Tahun 2025
BACA JUGA:Nambah 4 Sekolah Baru, Mutu Madrasah di Mukomuko Makin Meningkat
"Usulan sudah kita sampaikan. Untuk melengkapi kekurangan sapras itu butuh dana cukup besar. Dan tidak bisa hanya mengandalkan dana alokasi umum (DAU). Sehingga kami pun mengusulkan dana alokasi khusus (DAK)," katanya.
Hanya saja untuk usulan anggaran DAK untuk melengkapi sarana dan prasaran sekolah. Mulai tahun 2024 ini mekanismenya berubah.
Tidak sama dengan tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya, anggaran DAK bisa dibagi rata ke semua sekolah. Namun untuk tahun ini tidak bisa.
Pemerintah pusat, kata Ramon, meminta anggaran DAK yang digelontorkan pemerintah pusat tahun ini bisa difokuskan untuk melengkapi Sapras, meski hanya cukup untuk sekolah.
BACA JUGA:Dinas Pendidikan Sosialisasi Tentang Kebencanaan dan Bahasa Daerah
BACA JUGA:Dinas Pendidikan Kembali Usulkan Dana Program Seragam Sekolah Gratis Tahun 2025
"Keinginan pusat seperti itu. Misalnya ada sekolah A kurang ruang kelas, tidak ada perpustakaan, tidak ada toilet dan lainnya. Jadi dana sebesar itu harus dipakai untuk membangun semua kekurangan di sekolah A itu. Dan perlu diingat lagi, sekolah yang sebelumnya sudah dapat bangunan dari sumber DAK, maka di tahun ini mereka tidak dapat lagi. Terhadap kekurangan Sapras di sekolah yang sebelumnya dapat DAK, maka nanti akan diajukan di DAU," pungkasnya. (*)