MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, telah merancang bakal memberangkatkan sebanyak nelayan mengikuti pelatihan tentang tata cara memodifikasi pukat harimau atau trawl menjadi alat tangkap ramah lingkungan.
Untuk pelatihan memodifikasi pukat harimau, rencananya akan dilaksanakan di tahun 2025 mendatang.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Edy Aprianto, SP, M.Si menjelaskan. Hingga sekarang setidaknya masih ada nelayan di dua wilayah yang masih menggunakan pukat harimau.
Diantaranya nelayan di Kecamatan Teramang Jaya dan Desa Pasar Sebelah Kecamatan Kota Mukomuko. Meski jumlah nelayan yang menggunakan alat tangkap jenis itu tidak banyak.
BACA JUGA:Perlahan Nelayan di Mukomuko Tinggalkan Pukat Harimau
BACA JUGA:Nelayan Diminta Tinggalkan Pukat Harimau
"Nanti perwakilan dari nelayan ini yang kita kirim untuk mengikuti pelatihan tentang cara memodifikasi pukat harimau menjadi alat tangkap ramah lingkungan," katanya.
Eddy juga menyatakan, hingga sekarang ini baru perwakilan nelayan di wilayah Kota Bengkulu yang mengikuti pelatihan cara memodifikasi pukat trawl atau harimau menjadi alat tangkap ramah lingkungan.
Setelah ini diharapkan nelayan dari daerah ini dapat mengikuti pelatihan yang sama di Bengkulu. Sedangkan untuk jadwal pelatihan bagi nelayan, pihaknya masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu.
"Untuk jadwal pasti pelatihan, kami masih menunggu. Kalau keinginan kami di awal bulan Januari 2025," harapnya.
BACA JUGA:Dinas Perikanan Usulkan Kartu Kusuka Untuk 600 Nelayan ke KKP
BACA JUGA:143 Nelayan di Mukomuko Diusulkan Jaminan Kecelakaan Kerja
Sementara itu, terkait dengan imbauan dari pemerintah provinsi agar nelayan tidak menggunakan pukat trawl mulai tahun 2024. Imbauan tersebut kemungkinan permintaan secara lisan belum bisa diterapkan langsung di daerah ini.
"Kalau bisa penerapan penggunaan alat tangkap ramah lingkungan diterapkan bertahap setelah nelayan melakukan modifikasi pukat trawl menjadi alat tangkap ramah lingkungan," harapnya.
Eddy menjelaskan, modifikasi pukat trawl seperti ada rantai kejut diganti dengan timah dan ada kantong alat tangkap betuk ketupat diganti bentuk kotak.