Bagi pelaku usaha, social commerce menawarkan peluang baru untuk menjangkau konsumen.
Usaha kecil dan menengah (UKM) dapat memanfaatkan platform sosial untuk memasarkan produk mereka tanpa perlu investasi besar dalam infrastruktur e-commerce.
Dengan biaya yang relatif rendah, UKM dapat menciptakan kampanye pemasaran yang efektif, menjangkau audiens yang lebih luas.
Selain itu, social commerce juga memungkinkan analisis yang lebih baik terhadap perilaku konsumen.
BACA JUGA:Tol Laut, Jembatan Ekonomi Maritim Indonesia
BACA JUGA:Mendorong Kinerja Industri Manufaktur Ekspansif, Ekonomi Stabil
Pelaku usaha dapat memantau interaksi dan respons terhadap konten mereka, sehingga bisa menyesuaikan strategi pemasaran dengan lebih efektif.
Meskipun memiliki banyak keuntungan, social commerce juga menghadapi berbagai tantangan.
Keamanan data menjadi salah satu isu utama, di mana pengguna khawatir tentang privasi dan keamanan informasi pribadi mereka.
Selain itu, dengan banyaknya produk yang tersedia, konsumen mungkin merasa bingung dalam memilih, terutama jika kualitas produk sulit untuk dipastikan hanya melalui foto dan deskripsi.
BACA JUGA:Potensi Besar Industri Halal, Penopang Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Persaingan juga semakin ketat.
Banyak merek dan pelaku usaha yang berlomba-lomba untuk menarik perhatian konsumen di platform yang sama.
Oleh karena itu, penting bagi pelaku usaha untuk memiliki strategi pemasaran yang kreatif dan inovatif agar bisa menonjol di tengah keramaian.
Social commerce telah mengubah cara orang berbelanja, menawarkan pengalaman yang lebih interaktif dan menarik.
Dengan kemudahan akses, interaksi sosial, dan konten visual yang menarik, social commerce menjadi alternatif baru yang tak bisa diabaikan.