Pengguna dapat melihat produk, membaca ulasan, dan melakukan pembelian hanya dengan beberapa klik.
Social commerce tidak hanya tentang transaksi, tetapi juga tentang interaksi.
BACA JUGA:Dari Limbah Menjadi Laba: Inovasi Ekonomi Hijau di Indonesia
BACA JUGA:Ketimpangan Ekonomi Terus Membara di Indonesia, Apakah Ada Solusi untuk Mengatasinya?
Pengguna dapat berkomentar, memberikan ulasan, dan berbagi pengalaman mereka, menciptakan komunitas di sekitar produk.
Hal ini meningkatkan kepercayaan konsumen dan mendorong keputusan pembelian.
Personalisasi dan rekomendasi juga menjadi alasan lain, dimana algoritma media sosial dapat mempelajari preferensi pengguna.
Sehingga memungkinkan merek untuk memberikan rekomendasi yang lebih relevan.
BACA JUGA:Mengulik Faktor Penyebab Deflasi dan Memahami Dinamika Ekonomi Saat Ini
BACA JUGA:Peran Ekonomi Kreatif dalam Mendorong Inovasi dan Lapangan Kerja
Ini membuat pengalaman berbelanja menjadi lebih personal dan menyenangkan.
Media sosial sangat bergantung pada konten visual.
Produk yang dipasarkan dengan foto dan video yang menarik cenderung menarik perhatian lebih banyak konsumen.
Influencer dan kreator konten juga berperan penting dalam mempromosikan produk melalui review dan unboxing yang menarik.
BACA JUGA:Social Media Ads Bisa Jadi Peluang Baru Bagi Pertumbuhan Ekonomi UMKM
BACA JUGA:Limbah Kelapa Sawit untuk Ekonomi Berkelanjutan