Banner Dempo - kenedi

Industri Indonesia Melaju di Tengah Konflik Global

Nilai IKI Industri tekstil pada April ini meningkat cukup signifikan dan mengantarkan industri ini mengalami ekspansi pertama kali sejak IKI dirilis. -NET -

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Konflik antarnegara menjadi momok bagi laju ekonomi global. Itu yang terjadi saat ini.

Konflik yang masih terus berlangsung di Timur Tengah, yaitu antara Iran-Israel, Israel-Palestina, maupun yang tengah terjadi di Laut Merah, serta ketidakstabilan kondisi ekonomi global, mendorong kegiatan usaha pada April 2024 mengalami penurunan.

Hambatan itu berdampak pada peningkatan biaya logistik dan penurunan pesanan dari luar negeri, khususnya bagi sektor industri yang berorientasi ekspor maupun industri yang berbahan baku impor.

Buktinya?  Hasil Indeks Kepercayaan Industri (IKI) nasional pada April 2024 menjadi cermin terjadinya perlambatan ekspansi.

BACA JUGA:Antisipasi Dampak Situasi Geopolitik Global

BACA JUGA:Sawahku Menyala, Petani Pun Gembira

Indeks Kepercayaan Industri pada April 2024, yang dirilis Kementerian Perindustrian, mencatat bahwa kondisi umum kegiatan usaha sektor industri sedikit menurun dibanding Maret 2024.

Persentase jawaban responden yang menjawab kondisi usahanya meningkat dan stabil, turun dari 76,4% menjadi 73,9%.

“Indeks Kepercayaan Industri (IKI) April 2024 masih ekspansi 52,3, turun sebesar 0,75 poin dibandingkan Maret 2024 sebesar 53,05, meskipun ekspansinya melambat, hal ini merupakan sinyal baik untuk industri di tengah kondisi iklim usaha global saat ini,” ujar Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif.

16 Sektor Menurun

BACA JUGA:Potensi Ekspor!! Perbesar Pasar Ekspor Nyiur Melambai Sampai Jauh

BACA JUGA:Sekjen Kementan Berbagi Tips Tingkatkan Produksi Lewat Pompanisasi

Penurunan nilai IKI dipengaruhi oleh menurunnya nilai variabel pesanan baru dan persediaan produk. Nilai IKI variabel pesanan baru menurun 2,32 poin menjadi 51,93 dan merupakan yang terendah sejak 2024.

Sedangkan nilai IKI variabel persediaan produk menurun 1,61 poin menjadi 54,02.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan