5 Mitos Suku Bugis yang Masih Dipercaya Sampai Sekarang!

Reporter: Ependi |

Editor: Ependi |

Selasa , 18 Feb 2025 - 17:14

5 Mitos Suku Bugis yang Masih Dipercaya Sampai Sekarang!-ist/makassarkota-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Suku Bugis yang berasal dari Sulawesi Selatan sangat dikenal dengan budaya dan tradisi yang kaya.

Masyarakat Bugis memiliki banyak cerita, kepercayaan, dan mitos yang sudah diwariskan turun-temurun.

Meski zaman terus berkembang, beberapa mitos dari suku Bugis masih tetap hidup dalam masyarakat hingga saat ini.

Berikut ini adalah lima mitos yang masih dipercaya oleh sebagian orang Bugis:

1. Mitos "Bolang" atau "Bolang Tana"

Salah satu mitos yang sangat terkenal di kalangan orang Bugis adalah tentang "Bolang" atau "Bolang Tana," yang dipercaya sebagai makhluk halus yang tinggal di hutan atau daerah terpencil.

Konon, Bolang seringkali menampakkan diri dalam wujud manusia atau hewan untuk menakuti orang yang melintas.

Beberapa orang percaya bahwa Bolang bisa menyebabkan musibah atau penyakit jika seseorang melanggar aturan atau tidak menghormati alam sekitar.

Mitos ini mengajarkan masyarakat untuk selalu berhati-hati dan menjaga hubungan baik dengan alam.

2. Mitos tentang "Ada’ Toman"

5 mitos suku bugis yang masih dipercaya sampai sekarang!                            radarutara.bacakoran.co - suku bugis yang berasal dari sulawesi selatan sangat dikenal dengan budaya dan tradisi yang kaya. 
masyarakat bugis memiliki banyak cerita, kepercayaan, dan mitos yang sudah diwariskan turun-temurun. 
meski zaman terus berkembang, beberapa mitos dari suku bugis masih tetap hidup dalam masyarakat hingga saat ini. 
berikut ini adalah lima mitos yang masih dipercaya oleh sebagian orang bugis:
baca juga:ini dia mitos tentang, ciri-ciri hamil anak laki-laki yang jarang diketahui.
baca juga:5 mitos dan legenda yang masih dipercaya di kalimantan
1. mitos "bolang" atau "bolang tana"
salah satu mitos yang sangat terkenal di kalangan orang bugis adalah tentang "bolang" atau "bolang tana," yang dipercaya sebagai makhluk halus yang tinggal di hutan atau daerah terpencil. 
konon, bolang seringkali menampakkan diri dalam wujud manusia atau hewan untuk menakuti orang yang melintas. 
beberapa orang percaya bahwa bolang bisa menyebabkan musibah atau penyakit jika seseorang melanggar aturan atau tidak menghormati alam sekitar.
 mitos ini mengajarkan masyarakat untuk selalu berhati-hati dan menjaga hubungan baik dengan alam.
baca juga: mitos ‘pohon miring’ di gunung merapi: tanda bahaya atau hanya kepercayaan?
baca juga:mitos ‘jembatan setan’ di candi prambanan: kisah mistis yang terus hidup
2. mitos tentang "ada’ toman"
mitos ini berkaitan dengan kepercayaan bahwa setiap orang yang meninggal dunia akan mengalami "ada’ toman" atau perjalanan menuju alam baka. 
masyarakat bugis meyakini bahwa arwah orang yang sudah meninggal akan melalui sebuah ujian atau perjalanan spiritual yang penuh dengan rintangan, yang dapat menentukan nasib mereka di akhirat. 
ada yang percaya bahwa jika seseorang meninggal dengan cara yang tidak wajar, seperti tenggelam di laut atau mati dalam kecelakaan, arwahnya akan mengalami kesulitan dalam perjalanan tersebut. 
oleh karena itu, masyarakat bugis sangat menghormati dan mempersiapkan pemakaman dengan penuh ritual.
baca juga:5 mitos berbau mistis yang masih dipercaya masyarakat hingga sekarang
baca juga:kisah mistis dibalik mitos larangan bersiul di malam hari yang dianggap bisa memanggil setan
3. mitos tentang "bulu tanduk"
di kalangan masyarakat bugis, ada kepercayaan bahwa bulu tanduk dari hewan tertentu, seperti kerbau, memiliki kekuatan magis yang bisa mendatangkan keberuntungan atau menjauhkan bahaya. 
bulu tanduk tersebut dianggap sebagai simbol kekuatan dan kewibawaan, dan sering dipakai sebagai jimat atau hiasan di rumah. 
meskipun seiring berjalannya waktu, pemakaian bulu tanduk ini mulai jarang ditemui, mitos ini tetap hidup di kalangan sebagian masyarakat bugis.
baca juga:mitos dan larangan malam satu suro: kepercayaan yang terjaga dalam tradisi jawa
baca juga: jenglot dan mitos kekuatan hitam: cerita mistis dari dunia gaib
4. mitos "bissu" dan "pakkarung"
bissu adalah sebutan untuk sekelompok orang dalam masyarakat bugis yang dianggap memiliki kemampuan spiritual lebih, bahkan mampu berkomunikasi dengan roh-roh leluhur. 
dalam beberapa kepercayaan, bissu dianggap sebagai makhluk setengah manusia dan setengah dewa. 
salah satu mitos yang berkembang adalah bahwa bissu dapat menampilkan kekuatan magis yang luar biasa jika dipanggil untuk melakukan ritual tertentu. 
selain itu, ada juga mitos mengenai "pakkarung," yaitu semacam perisai atau pelindung yang dipercaya dapat memberikan perlindungan dari serangan roh jahat. 
hingga sekarang, beberapa masyarakat bugis masih percaya pada kekuatan bissu dan pakkarung.
baca juga:mitos bambu kuning yang dipercaya bisa menangkal ilmu hitam hingga pembawa keberuntungan
baca juga:ilmu leak bali: antara mitos dan realitas spiritual
5. mitos tentang "dengeng" atau suara laut
mitos ini berhubungan dengan suara-suara aneh yang terkadang terdengar dari laut, yang oleh orang bugis dipercaya sebagai suara dari arwah yang hilang atau roh laut. 
orang bugis meyakini bahwa suara tersebut adalah panggilan dari alam lain yang meminta perhatian atau bahkan tanda bahwa akan ada musibah yang terjadi. 
masyarakat bugis juga percaya bahwa jika suara laut terdengar sangat keras, maka akan ada bencana alam seperti badai atau gempa bumi. 
kepercayaan ini menjadi bagian dari budaya masyarakat yang selalu menjaga hubungan baik dengan laut dan mematuhi aturan-aturan adat yang ada.
baca juga:mitos ‘jembatan setan’ di candi prambanan: kisah mistis yang terus hidup
baca juga:mitos legendaris dari tanah jawa: memandikan kris jadi salah satu ritual mistis yang masih dilakukan hingga se
meskipun banyak dari mitos-mitos ini yang mungkin terdengar kuno atau tidak lagi relevan dengan kehidupan modern, namun bagi sebagian besar orang bugis, kepercayaan ini tetap menjadi bagian dari identitas budaya mereka. 
mitos-mitos ini bukan hanya sebagai cerita atau legenda, tetapi juga sebagai cara untuk menjaga harmoni dengan alam dan leluhur. 
hingga kini, kepercayaan-kepercayaan ini tetap terjaga dan menjadi salah satu kekayaan budaya yang patut dihormati. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR UTARA, 19 APRIL 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan