Petani Sawit Bengkulu Keluhkan TBS Sawit Anjlok

Petani Sawit Bengkulu Keluhkan TBS Sawit Anjlok-Radar Utara/Abdurrahman Wachid-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Sejumlah petani sawit yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu mengeluhkan harga sawit di medio Januari 2025 semakin anjlok.
Terpantau data dari Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara, sepanjang bulan Januari 2025, harga terendahnya di harga Rp 2.540 perkilogram.
Kondisi itu, membuat para petani kelapa sawit yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara kembali terpuruk lagi.
Padahal sebelumnya, para petani sempat tersenyum lebar pada saat harganya di angka Rp 3.000 perkilogram.
Agaknya, kondisi itu tidak bertahan lama, hanya berlaku kurang dari satu bulan di akhir akhir tahun di 2024 lalu.
BACA JUGA:Sejumlah Pabrik Sawit di Mukomuko Berhenti Beroperasi
BACA JUGA:Pemerintah Tetapkan Harga TBS Rp 3,7 Ribu, Faktanya di Bengkulu Hanya Rp 2,5 Ribu
"Padahal kami di akhir tahun 2024 kemarin, sudah senang nian, harganya sudah Rp 3.000 perkilogram,"ujar salah satu petani warga Kecamatan Padang Jaya, Suci Hermawan kepada RU, hari Senin, 27 Januari 2025.
Menurutnya, merosotnya harga sawit ini sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan para petani di daerah.
Biaya produksi seperti pemupukan, perawatan rutin, upah para pekerja, tidak bisa di kurangi, tentunya hal itu sangat berpengaruh dengan keuntungan yang semakin menipis.
Dirinya hanya bisa berharap kepada para pemerintah dan pemangku kebijakan lain, seperti anggota DPR.
Kiranya mereka bisa mengambil langkah dan strategi yang kongret dalam hal menjaga kestabilan harga sawit.
BACA JUGA:Harga TBS PT SIL Tembus Rp 3.000 Jelang Nataru
BACA JUGA:Harga TBS Turun