Banner Dempo - kenedi

Indonesia Jadi Tuan Rumah High Level Official Meeting ke-11 APRFHE

Wamenkes Dante Saksono Harbuwono menjelaskan bahwa kesehatan manusia bergantung pada alam dan lingkungan disekitarnya. Dampak iklim dapat disoroti melalui persinggungan antara kesehatan dan lingkungan/Foto: Kemenkes --

Indonesia melalui Kementerian Kesehatan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menjadi tuan rumah penyelenggaraan High Level Official Meeting (HLOM) ke-11 dari Asia Pacific Regional Forum of Health and Environment (APRFHE) di Swissotel, Pantai Indah Kapuk, Jakarta.

Mengusung tema “The Role of Strategic Health and Environment on National Development to Achieve the SDGs”, HLOM ke-11 APRFHE 2023 dihadiri oleh 125 delegasi dari 10 negara dan dua Organisasi Internasional yaitu United Nations of Environment Programme (UNEP) dan World Health Organization (WHO).

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono bersama Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Sigit Reliantoro yang mewakili Menteri LHK, secara resmi membuka kegiatan tersebut.

Dante menjelaskan bahwa kesehatan manusia bergantung pada alam dan lingkungan disekitarnya. Dampak iklim dapat disoroti melalui persinggungan antara kesehatan dan lingkungan.

Sehingga, melalui pendekatan kesehatan bisa juga untuk mencapai tujuan keseimbangan kesehatan manusia dan lingkungan secara berkelanjutan. Ia juga mengatakan bahwa tubuh manusia itu bagaikan bumi.

"Bumi kini tengah menghadapi seperti halnya yang dilakukan tubuh ketika suhu naik, yaitu memberi sinyal peringatan. Saat ini, bumi menghadapi kenaikan suhu hingga 0,5 derajat celsius yang disebabkan oleh manusia,” kata Wamenkes Dante.

Lanjutnya, apabila situasi ini diabaikan, bumi akan menghadapi konsekuensi yang tak lagi bisa diperbaiki.

Sementara Menteri LHK, Siti Nurbaya yang hadir secara daring dalam video sambutannya menyatakan bahwa Indonesia sadar akan pentingnya pendekatan nasional dan internasional untuk mengembangkan pertanggungjawaban kelingkungan Kesehatan.

Kemudian akan digunakan untuk membangun kesehatan sosial dan lingkungan. Maka dari itu, diskusi ini dimaknai untuk memperkuat kolaborasi antara bagian APRFHE. Menteri LHK Siti Nurbaya berharap representatif regional WHO dan UNEP dapat menyampaikan pandangannya.

Sebab, dibutuhkan bersatunya aksi dan kolaborasi bersama yang diperkuat melalui pembelajaran dari pengalaman menghadapi rintangan di masa lalu, untuk bekal di masa mendatang.

BACA JUGA:OTT KPK di Kaltim: Proyek APBN Via BPJN. Segini Bukti Uang yang Diamankan..

“Mari kita menjaga kolaborasi bertingkat tinggi ini dengan mempergiat diskusi, saling berbagi pengetahuan dan praktik, meningkatkan kapasitas pembangunan perkembangan teknologi serta inovasi pengelolaan dalam lingkup kesehatan dan lingkungan,” kata Menteri Siti.

HLOM ke-11 membahas mengenai tata kelola APRFHE, persoalan finansial, dan mekanisme pemantauan, serta isu strategis dan teknikalitas relevan. Para delegasi membahas isu masalah kesehatan yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan sebaliknya.

Selain itu pengembangan kebijakan publik yang inklusif dan adil sebagai solusi. Selain itu, negara-negara yang bergabung sepakat untuk memperkuat peran APFRHE dalam sektor lingkungan dan kesehatan di regional Asia Pacific.

Sumber : Infopublik.id

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan