Banner Dempo - kenedi

Persiapan Bibit & Lahan, Tanam Padi Tahun Depan

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Bengkulu Utara (BU), Kuasa Barus, SP--

ARGA MAKMUR RU - Menuju akhir tahun, petani di kawasan Kemumu dan sekitarnya, sudah dapat mempersiapkan diri, untuk menuju musim tanam. Sejauh ini, petani di kawasan pertanian pangan berkelanjutan yang dihantui praktik alih fungsi di dalamnya itu, tidak bisa bertanam.  Pengeringan jaringan irigasi dilakukan, lantaran proyek perbaikan. 

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Bengkulu Utara (BU), Kuasa Barus, SP, saat dikonfirmasi soal musim tanam di Kemumu dan sekitarnya. Menyampaikan, persiapannya sudah bisa dilakukan akhir tahun ini. 

"Penyiapan bibit dan lahan, sepertinya sudah bisa dilakukan. Awal tahun sudah bisa tanam," ujar Kuasa Barus, kemarin. 

Disampaikan Barus, Kemumu relatif tidak menjadi jujugan program peralihan komiditi menyikapi musim pengering yang dipengaruhi oleh alam. Meski, penurunan debit air di Sungai Kemumu, berimbas tegas dengan distribusi air sawah lewat irigasi utama yang dibangun Belanda, saat masih menjajah Indonesia itu. 

"Pengeringan irigasi saat ini, lebih kepada pemeliharaan rutin tahunan," ujarnya.

"Tapi ada beberapa bidang yang memang menanam jagung. Karena memang dipengaruhi oleh letak dan sulit dijangkau air irigasi," jabarnya lagi. 

Seperti telah dilansir RU sebelumnya, penyusutan lahan pertanian, sudah harus disikapi serius pemangku kebijakan. Membaca paparan data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru, kondisi tersebut menyebabkan anjloknya produksi pangan, khususnya padi di Provinsi Bengkulu. Maka berlanjut lagi ke produksi beras. Kondisi umum tersebut, kalau membaca jabaran kabar statistik Nomor 67/11/Th. XXVI, 1 November 2023. 

Dipaparkan, luas panen padi pada 2023 diperkirakan sekitar 56.803 hektare atau menciut sebanyak 349 hektare atau 0,61 persen. Kalau dibandingkan luas panen padi di 2022 yang sebelumnya seluas 57.152 hektare. Rembet implikasi sudah pasti ke sektor produksi. 

BACA JUGA:Dewan Apresiasi Bujang Gadis Bengkulu Utara

Dijabar pula, produksi padi pada 2023 diperkirakan sebesar 277.310 ton Gabah Kering Giling (GKG) alias anjlok sebanyak 4.300 ton GKG. Walau pun dalam angkanya, penurunan tersebut tidak lebih dari 2 persen atau persisnya atau 1,53 persen, jika membanding tahun sebelumnya: 2022 yang sebanyak 281.610 ton GKG. 

"Produksi beras pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 159.721 ton. Mengalami penurunan sebanyak 2.477 ton atau 1,53 persen dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 162.197 ton," ungkap berita statistik pada lembar halaman 2.

Untuk Kabupaten Bengkulu Utara dalam kabar BPS itu, tercatat memiliki jumlah produksi padi 19.184 ton dan beras 11.050 ton. Alami penurunan. Pasalnya, periode yang sama tahun sebelumnya, produksi beras daerah ini tercatat  11.363 ton. Sedangkan untuk luasan panen, tahun 2022 3.390 hektar dan tahun ini 2.996 hektar. (bep) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan