POHON JAMBU WARISAN SI MBAH

Ilustrasi-Walidha Tanjung Fileski-

Setelah melakukan rutinitas itu, Kanjeng kembali mengajak Tantri untuk pergi jalan-jalan ke mall. Mereka bersama sejak pagi sampai siang. 

BACA JUGA:Benarkah Bakal Jadi Pengganti Leptop? Berikut 5 Rekomendasi Tablet Canggih Terbaru 2024

BACA JUGA:Para Orang Tua Harus Tau ! Ini Beberapa Kebiasaan Yang Di Anggap Sepele, Membuat Anak Cacingan

Esok harinya, setiap pagi seperti biasanya, Kanjeng selalu tak lupa melakukan tabur bunga setaman di bawah pohon jambu mete itu.

Hari itu hari ketujuh, dengan niat yang bulat dan sangat yakin jika di hari itu Tantri tidak akan sanggup untuk menolak pernyataan cintanya.

Pikirnya pasti Tantri sangat kepincut. Setelah tabur bunga, ia pergi ke sawah seperti biasanya. Lalu pulang dulu untuk mandi, memakai pakaian terbaik dan semprotkan minyak wangi termahal yang ia punya.

Kemudian bergegas ia pergi ke rumah mbok Padmi. 

BACA JUGA:Benarkah Bakal Jadi Pengganti Leptop? Berikut 5 Rekomendasi Tablet Canggih Terbaru 2024

BACA JUGA:Para Orang Tua Harus Tau ! Ini Beberapa Kebiasaan Yang Di Anggap Sepele, Membuat Anak Cacingan

Kulonuwun. mbok Padmi, tok tok tok ia mengetuk pintu, sepertinya rumahnya sepi tidak ada orang. 

Mas Kanjeng, mbok Padmi tidak ada, tadi malam dia dan keluarganya pergi ke Banyuwangi untuk mengantar mbak Tantri ke dermaga penyebrangan ke Bali jawab seorang tetangga samping rumah, yang sedang menyapu halaman. 

Terasa disambar gledek, mendengar kabar itu seolah hal yang sangat tidak terduga. Tiba-tiba saja Tantri pamit pulang tanpa memberi kabar lebih dulu. 

Satu bulan berlalu, Kanjeng mendapat kiriman surat dari Tanti. Bertuliskan penggalan surat demikian Maaf mas Kanjeng, saya baru sempat balas suratmu.

BACA JUGA:Destinasi Wisata Saksi Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

BACA JUGA:Surabaya Bertransformasi dari ‘Kota Neraka’ Jadi Kota Wisata

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan