STOP ! Berteriak Kepada Anak Karena Bisa Berakibat Fatal Dikemudian Hari
ilustrasi dampak berteriak pada anak -freepik.com-
3. Mengurangi rasa percaya diri anak
Kebiasaan orang tua memarahi anaknya juga dapat menurunkan harga diri dan rasa percaya diri anak.
Pasalnya, jika anak sering dimarahi, bisa jadi ia merasa orang tuanya tidak menyukainya. Parahnya lagi, anak mungkin merasa tidak berharga atau bahkan membenci dirinya sendiri.
Karena stres dan perasaan bosan akibat seringnya berteriak, anak juga mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi, sehingga berdampak negatif pada prestasi akademiknya.
BACA JUGA:Ada Hal Menarik di Hari Jumat, Ini Terkait ASN
4. Memperburuk perilaku anak
Jika orang tua berpikir bahwa membentak anak akan memperbaiki perilaku anak, itu tidak benar.
Para pakar penelitian menunjukkan bahwa membentak justru dapat memperburuk sikap balita Anda. Jika anak sering dimarahi, ia akan menjadi semakin memberontak dan agresif. Membentak anak juga dapat membuat mereka depresi sehingga meningkatkan risiko mereka berperilaku buruk.
5. Mengganggu kesehatan fisik anak
Stres yang dirasakan anak akibat terlalu sering berteriak tidak hanya berdampak pada kesehatan mentalnya tetapi juga dapat berdampak negatif pada kesehatan fisiknya.
Hal ini didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa pelecehan verbal di masa kanak-kanak dapat menyebabkan nyeri kronis, seperti sakit kepala, nyeri leher, atau nyeri punggung.
BACA JUGA:Siapa Sangka Ternyata Dengan Mengkonsumsi Buah Srikaya Mampu Mencegah Katarak
Saat anak merasa stres karena sering dimarahi, bisa jadi ia juga kehilangan nafsu makan bahkan makan berlebihan karena stres.