Bukan Dia, Romeomu

Ilustrasi-Radar Utara-

"Jangan keluar" kata Mira lirih.

"Hah??? Apa??" Dago tak mendengar karena suasana depan dan samping makin keruh dan panas.

Mira diam. Bingung melandanya.

 Sampai diteras tampak 20 orang lebih sedang menunggu lengkap dengan pentungan bisball. Tepuk tangan muncul dari Balat si penghianat. Dialah yang membawa Anjar, Demian, dan orang orangnya ke sini.

"Luar biasa, Balat. Luar biasa" Dago menggeleng tak percaya.

 "Bukan aku kawan, tapi The Kill. Kau sudah loyo tak seperti dulu. Aku juga muak dengan perempuan itu. Tapi semua muak itu tak ada apa apa ketimbang malu ku karna pemimpin macam dirimu" tunjuk Balat dengan pentungan.

BACA JUGA:Sebelum Menyesal ! Kenali Beberapa Ciri Apabila Mobil Bekas Yang Akan Anda Beli, Bekas Terkena Banjir

BACA JUGA:Dari Samsung Galaxy Z Fold6 Hingga OnePlus Open, Inilah 7 Rekomendasi HP Lipat Terbaik dan Paling Menarik 2024

Sementara berdebat mulut, Mira menatap bahagia kepada Demian. Tapi wajah Mira merasa kecut dengan ekspresi datar Demian.

"Demian, selamatkan aku" teriak Mira meminta bantuan.

Tapi Demian hanya datar. Yah. Mengetahui bahwa Mira diculik Dago, geng motor saingan abangnya membuat Demian hilang selera. Selama sebulan, tentulah Mira telah dijamah bedebah itu.

Membayangkan itu terasa mual. Kedatangannya ini sebenarnya hanya mau mengantarkan Mira ke tempat orang tuanya.

"Apa kau terkejut, Mira?" Dago tiba tiba bertanya.

Mira hanya menatap keramik lantai. Dia diliputi kekecewaan.

BACA JUGA:Merokok Dapat Menyebabkan Kulit Cepat Keriput? Simak Penjelasannya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan