Begini Kata IDI, Sikapi Potensi Henting Jantung pada Atlet
IDI-GenPL.co-
Hal yang turut menjadi sorotan publik awam soal regulasi dunia badminton, pula disampaikan Andhika yang tampaknya membatasi pergerakan time medis, tanpa seijin wasit.
Lantas, dirinya pun membandingkan regulasi teknis penanganan darurat semacam ini, sudah diatur dalam dunia sepak bola. Dimana, kata dia, ketika ada kejadian super emergency tim medis bisa langsung, tanpa harus menunggu panggilan wasit.
Lewat paparan Andhika, IDI pun turut menyampaikan rekomendasi morilnya agar dilakukan kajian ulang terkait regulasi tim medis pada pertandingan bulutangkis.
IDI lewat ulasan terkait pentingnya kajian terkait regulasi tim medis itu, menyoroti keberadaan Automated External Defibrillator (AED) hingga inisiatif Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) yang masih belum terjawab.
BACA JUGA:Penting! Ini Tiga Pemicu Henti Jantung pada Atlet
BACA JUGA:Pencuri Ini Nekad C*b*li Korban, Tertunduk di Tangan Team Singa Jaya Polsek
Turut pula disampaikan, pentingnya melakukan medical check-up. Hal ini sangat penting, lanjut Andhika, untuk dilakukan pada para atlet yang akan menjalani pelatihan intensif dan pertandingan, untuk mendeteksi potensi kelainan jantung yang berisiko pada kasus henti jantung saat laga.