Digigit Anjing? Begini Penanganan Daruratnya

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikulturan dan Peternakan (DPTHP) Bengkulu Utara, Abdul Hadi-NET -

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Anjing keliaran siang dan malam hari, tengah menjadi keresahan di masyarakat. Sekawanan anjing yang berkumpul pada bulan Juni-Juli ini, konon menjadi fase musim kawin. 

Binatang yang dikenal acap gonta-ganti pasangan ini, menjadi salah satu Hewan Penular Ribies atau HPR perlu ditangani serius, ketika menggigit manusia. 

Virus rabies yang muncul dari cairan liur dan gigi-gigi tajamnya, bisa menjangkitkan virus rabies pada manusia yang menjadi korban gigitannya. 

Bagaimana cara penanganan darurat saat terjadi kasus gigitan? Pemda Bengkulu Utara menerangkan bagaimana penanganannya, untuk upaya darurat sebelum menuju fasilitas kesehatan terdekat. 

BACA JUGA:Marak Anjing Keliaran, Pemda Terbitkan Imbauan Antisipasi Bahaya Rabies

BACA JUGA:Juni-Juli, Puluhan Orang Digigit Anjing

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikulturan dan Peternakan (DPTHP) Bengkulu Utara, Abdul Hadi, melalui Sekretaris, Juita Abadi, menjelaskan soal ini. 

Dia juga bilang kalau daerah sudah menindaklanjuti situasi ini dengan merilis surat imbauan yang disebar kepada seluruh camat, lurah, kades untuk juga dapat tersampaikan pula kepada para pemilik HPR. 

"Ketika terjadi gigitan, maka langsung basuh dan cuci bersih menggunakan sabun area gigitan dengan air mengalir lebih kurang selama 10 menit," ujarnya. Dia juga mengatakan, skema penanganan darurat ini sudah diterangkan pula dalam Surat imbauan daerah pada 7 Juni lalu.

Setelah luka bekas gigitan dibersihkan dengan air sabun dan dicuci dalam air mengalir. Juita menjelaskan, korban gigitan agar langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk disuntik vaksin anti rabies atau VAR. 

BACA JUGA:Marak Anjing Keliaran, Pemda Terbitkan Imbauan Antisipasi Bahaya Rabies

BACA JUGA:Dinkes Pastikan Stok Vaksin Anti Rabies di Mukomuko Cukup

"Pemerintah desa/kelurahan, agar menginformasi ke dinas terkait jika terjadi kasus gigitan. Tujuannya, agar menjadi kerja lanjutan antisipatif oleh pemerintah daerah," ungkapnya. 

Alih-alih penanganan dan pencegahan rabies, saat ini tengah dilakukan, katanya. Dijelaskan Juita, kerja itu dilakukan berbasis jajaran dinasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan