Kemunculan Ulat Dipengaruhi Iklim?
--
RADAR UTARA - Pancaroba iklim dari el nino yang kini melanjut la nina, kemungkinan besar turut memberikan pengaruh dalam pertumbuhan organisme hama. Seperti ulat dengan beragam jenisnya sampai dengan penyakit-penyakit batang, yang mengancam sektor pertanian. Salah satu fenomena saat ini adalah kemunculan ulat bulu yang acap muncul pada lantai dan dinding rumah.
Sebuah ulasan, pernah diturunkan Direktorat Jenderal Perkebunan dan Pertanian, Kementerian Pertanian pada tahun 2022 silam. Sekira bulan November, kementerian yang kini dipimpin kembali oleh Andi Amran Sulaiman, usai dilantik Presiden Joko Widodo atau Jokowi, menjelaskan ulasan seputar pemanasan global dan dampak bagi kehidupan.
Dalam ulasan itu, dijelaskan, dampak di sektor ketahanan pangan dapat saja terjadi, lantaran anjloknya produktivitas imbas perubahan pola presipitasi, penguapan, air limpasan sampai dengan kelembaban tanah. Bukan itu saja, pemanasan global bahkan memunculkan risiko ledakan hama dan penyakit tanaman.
BACA JUGA:Dear Honorer Guru, Ada Harapan Baru Nih, Diangkat jadi PPPK?
Lebih eksplisit, Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), juga menjadi buntut saat keseimbangan alam bumi ini kian saja tergganggu, lantaran aktivitas manusia itu sendiri. Dijelaskan, iklim ekstrem ditandai dengan fenomena banjir dan kekeringan, perubahan pola curah hujan yang berdampak pada pergeseran musim dan pola tanam, fluktuasi suhu dan kelembaban udara yang semakin meningkat mampu menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan OPT.
Dilantiknya Menteri Amran, diharapkan dapat menjadi solusi nyata yang bakal menjadi bagian prestasi Kabinet Indonesia Maju (KIM) ketika berhasil. Begitu pula sebaliknya. Apalagi, sektor kerja yang kini dipercayakan Jokowi ke Amran, merupakan kursi lamanya dulu.
Amran ini dikenal sebagai Bos perusahaan racun tikus dengan merek Tiran atau kependekan dari "Tikus Diracun Amran" saat pagebluk hama tikus di Indonesia tahun-tahun 90-an dan kemudian menjadi cikal bakal Tiran Group. Kini dia menduduki fungsi dalam sisa masa jabatan periode 2019-2024 yang kosong, lantaran pejabat lama; Syahrul Yasin Limpo, menjadi tersangka korupsi. (bep)