Kerja BAZNAS Bengkulu Utara : Kumpulkan Zakat Rp 625.3 Juta, Segini Penyalurannya
Komplek Islamic Center Bengkulu Utara-Radar Utara/Benny Siswanto-
"Dan target itu, pusat pasti memiliki parameter. Dari sudut pandang positifnya, bahwa masyarakat muslim di daerah ini memiliki posisi yang strategis dari sisi kemampuan ekonomi," terangnya.
Keberadaan kegiatan ekonomi mulai dari pertambangan, perkebunan hingga saudagar-saudagar muslim kaya, adalah sumbu ekonomi yang dapat berimplikasi pada menggeliat ekonomi masyarakat. Salah satunya, kata dia, adalah melalui penyaluran zakat lewat lembaga yang resmi.
BACA JUGA:Longsor di Binduriang, BPBD Bengkulu Kerahkan Alat Berat
BACA JUGA:Hasil Kajian Draf Raperda Disabilitas, Disampaikan ke DPRD Provinsi Bengkulu
Dan kami, Baznas Bengkulu Utara, kata dia, siap diaudit secara publik, oleh publik sampai dengan penyokong kegiatan-kegiatan Baznas, seperti pengusaha hingga saudagar muslim yang menyalurkan zakat hartanya atau zakat penghasilan yang telah memenuhi kriteria sebanyak 2,5 persen melalui BAZNAS.
"Saking potensialnya, bahkan proyeksi zakat oleh pusat kepada daerah kita ini, merupakan proyeksi tertinggi di Provinsi Bengkulu," ungkapnya.
"Kami sendiri, melihat potensinya bisa mencapai Rp 1 miliar perbulan," susulnya lagi.
Bagaimana pola pertanggungjawaban Baznas dalam menyalurkan zakat yang terhimpun kepada para penerimanya?
Sayadi menerangkan, tidak ada satupun penyaluran zakat yang tidak melewati verifikasi.
BACA JUGA:Rudi Iskandar SH, MH Jabat Kajari Muara Enim, Ini Pesan Kajari Mukomuko Sebelum Pindah Tugas
Verifikasi ini, lanjut dia, baik secara administratif dan juga secara syar'i. Dia juga menjelaskan, verifikasi ini juga memastikan penyalurannya mencerminkan aman NKRI. Salah satunya, adalah memastikan bantuan yang disalurkan, tidak untuk mendukung jaringan terorisme.
Berapa zakat yang sudah terkumpul hingga periode Mei yang sudah berlalu? Merujuk data laporan periodiknya, Sayadi bilang, total yang sudah terhimpun periode Mei 2024 sebesar Rp 574.740.604.
Turut pula diungkapkannya, total penyalurannya dalam beragam program, angkanya justru tidak sinkron dari sisi nominal. Tapi, dari nominal angkanya menunjukkan kinerja positif.
"Total penyaluran hingga Juni ini Rp 625.355.602,12, karena masih ada saldo tahun sebelumnya," jelas Sayadi dibantu data dari Bidang Penyaluran.