Jamaah Haji Khususnya Lansia, Waspadai Dimensia

Kepala Kantor Kemenag Bengkulu Utara, Dr H Nopian Gustari-Radar Utara/Benny Siswanto-

BACA JUGA:Jangan Sampai Menyesal! Ini 5 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Oleh Penderita Darah Tinggi

BACA JUGA:3 Pelajar SMAN 07 Bengkulu Utara Ini Diutus ke O2SN Kabupaten

Partisipasi keluarga, khususnya bagi mereka yang telah berusia lanjut, untuk memberikan pemahaman, sangatlah penting. 

Bisa jadi, terusnya lagi, karena faktor usia, menyebabkan informasi atau materi yang diberikan kepada calon jamaah menjadi kurang maksimal. Tentunya ini lumrah. 

"Lewat mitigasi inilah, bagian dari upaya Kemenag untuk memaksimalkan penyelenggaraan musim haji setiap tahunnya," pungkas Nopian. 

"Kemudian peranan kepala rombongan atau karom adalah mamenej rombongannya masing-masing," ujarnya. 

BACA JUGA:Angka Kekerasan Perempuan dan Anak Masih Tinggi, DPRD Minta Pemerintah Mengimplementasikan Perda No 4

BACA JUGA:Jika Kelurahan jadi Desa, Asetnya Kemana? Ini Penjelasanya Versi UU Desa

Masih mengutip penegasan WHO, demensia mempunyai dampak fisik, psikologis, sosial dan ekonomi. 

Bukan saja bagi penderita demensia, namun juga bagi orang yang merawatnya, keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. 

Acap kali, terdapat kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang demensia, yang mengakibatkan stigmatisasi dan hambatan dalam diagnosis dan perawatan.

Lantas, apa saja yang dapat yang meningkatkan risiko terkena demensia? WHO turut membeber penyebabnya. Secara umum, dipengaruhi beberapa faktor seperti: 

Faktor usia. Mereka yang rentan terkena sindrom ini adalah mereka yang berusia 65 tahun atau lebih; 

BACA JUGA:Arie S Adinata dan Andaru Pranata, Duet atau Head to Head

BACA JUGA:Ultah Kesatuan Perempuan Partai Golkar Bengkulu Utara, Mengusung Semangat Pemberdayaan Partisipatif & Gender

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan