Banner Dempo - kenedi

Jejak Sejarah Kerajaan Kutai Martadipura dan Orang Basap

Situs Kerajaan Kutai Martadipura. -Unsplash-

Museum Mulawarman juga memiliki kolam ikonik berbentuk naga sebagai lambang perjalanan hidup dan penjaga alam semesta, yang diambil dari cerita legenda masyarakat Kutai Kartanegara. 

Di sisi kanan museum, wisatawan bisa mendapati areal makam para raja.

Sensasi suasana kerajaan Hindu tertua di Indonesia, kian dirasakan wisatawan Museum Mulawarman saat menikmati storynomics yang dikemas secara menarik.

BACA JUGA:PPDB Tahun 2024, Berlaku Syarat Minimal Usia Masuk Sekolah

BACA JUGA:Siapkan Usulan Dana Desa Tahap II, Camat Ingatkan 2 Hal Ini...

Selain storynomics yang menarik tentang Kerajaan Hindu Tertua, legenda Kutai Kartanegara tak bisa dilepaskan dari lahirnya orang Basap. 

Cerita tersebut dimulai dari runtuhnya Kerajaaan Kutai Martadipura pada abad ke-14 dan memunculkan kerajaan baru, Kerajaan Kutai Kartanegara, di Tepian Batu atau Kutai Lapa.

Kerajaan dengan raja pertama yang bernama Aji Batara Agung Dewa Sakti itu dikenal memiliki hobi bermain sabung ayam (adu ayam) dan memiliki seekor ayam jantan bernama Perak Kemudi Besi. 

Konon, ayam peliharaan sang raja itu dikenal sakti dan mampu mengalahkan semua ayam milik para raja Jawa, Brunei, hingga ke Tiongkok.

BACA JUGA:RT Diminta Gerakkan Masyarakat Bersihkan Lingkungan Rumah

BACA JUGA:4 Kelompok di Mukomuko Dapat Program Replanting Sawit

Alkisah, kehebatan Perak Kemudi Besi itu mampu menciptakan tantangan bagi seorang pangeran Tiongkok untuk datang membawa 15 ekor ayam aduan miliknya ke Kutai Kartanegara.

Pangeran Tiongkok itu pun berani memasang taruhan dengan nilai yang sangat fantastis, yakni 100 emas dan sebutir berlian untuk setiap ayam jago yang menang.

Maka pertarungan demi pertarungan pun dilangsungkan. Namun, ayam milik pangeran Tiongkok selalu keok menghadapi taji Perak Kemudi Besi. 

Hingga akhirnya, tinggal tersisa satu ayam. Dibalut rasa penasaran dan nafsu memenangkan taruhan, sang pangeran pun nekat memasang taruhan berupa wangkang (perahu besar) miliknya dan seluruh isinya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan