Jejak Sejarah Kerajaan Kutai Martadipura dan Orang Basap

Situs Kerajaan Kutai Martadipura. -Unsplash-

BACA JUGA:82 Desa di Mukomuko Berstatus Desa Maju, 2 Desa Tertinggal

BACA JUGA:Pembangunan Sapras Rumah Adat Mukomuko Masih Proses

Namun, malang tak dapat ditolak. Ayam ke-15 milik pangeran Tiongkok pun menggelepar meregang nyawa. 

Tak siap kehilangan wangkang dan seluruh isinya, sang pangeran segera melarikan diri dari arena sabung ayam tersebut. 

Alih-alih mengejar, Raja Kutai Kartanegara justru memilih untuk tetap berada di tempatnya.

Dengan aura penuh ketenangan dalam duduknya, Raja Kutai pun mulai melafalkan mantra-mantra. 

Hanya dalam hitungan sekejap, angin puting-beliung pun bergerak mendekati dan mendekap kapal milik sang pangeran Tiongkok. 

BACA JUGA:Menteri Investasi: Pelibatan Masyarakat Penting Dilakukan dalam Proyek Investasi di Daerah

BACA JUGA:Pemerintah Perluas Kewenangan Penetapan Kehalalan Produk

Alhasil, kapal itu terpaksa menepi dan sang pangeran memutuskan bersembunyi di sekitar kawasan Teluk Sangkulirang.

Berawal dari mencari lokasi yang aman untuk bersembunyi, pangeran Tiongkok itu akhirnya menetap di sana dan menikahi penduduk asli. 

Kisah itulah yang kemudian diyakini sebagai cikal-bakal keberadaan orang Basap, yakni keturunan  Suku Dayak Punan.

 

Sumber: Indonesia.go.id

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan