Dokumen Kontinjensi Penting Untuk Langkah Antisipatif Bencana
Rakor penyusunan dokumen rencana kontinjensi bencana banjir Provinsi Bengkulu-Radar Utara/Doni Aftarizal-
BENGKULU RU - Keberadaan dokumen kontinjensi dinilai sangat penting, terutama untuk mengambil langkah-langkah antisipasi bencana seperti halnya banjir khususnya di Provinsi Bengkulu.
Ini disampaikan Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Bengkulu, H. Nandar Munadi, S.Sos, M.Si saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) penyusunan dokumen rencana lontinjensi bencana banjir Provinsi Bengkulu, Kamis 16 Mei 2024.
Nandar mengatakan, pentingnya penyusunan dokumen kontinjensi sebagai langkah antisipatif dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana banjir di Provinsi Bengkulu.
"Dokumen kontinjensi ini menjadi panduan strategis dalam merespon bencana dengan cepat dan efektif, serta mengurangi dampak yang ditimbulkan," ungkap Nandar.
BACA JUGA:Generasi Muda Bengkulu Diajak Majukan Wastra
BACA JUGA:Jumat Ini Bupati Lepas Keberangkatan CJH Mukomuko
Menurut Nandar, rencana penyusunan dokumen kontinjensi ini juga merupakan proses identifikasi, dan penyusunan rencana ke depan yang didasarkan pada kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi.
"Kemudian, suatu rencana penyusunan kontinjensi dilakukan secara bersama antar lembaga dan penanggulangan bencana, baik pemerintah maupun non-pemerintah," kata Nandar.
Nandar menambahkan, kolaborasi antar lembaga sangat penting dalam menghadapi ancaman bencana banjir, yang bisa dikatakan rentan mengancam sebagian besar wilayah Provinsi Bengkulu.
"Jadi melalui penyusunan ini, bagaimana upaya kita terhadap penanganan banjir dan sebelum terjadinya banjir harus direncanakan dengan matang," tegas Nandar.
BACA JUGA:Mobil Ambulan dan Pusling Segera Tiba di Mukomuko
BACA JUGA:Bengkulu Kenalkan Bunga Rafflesia dan Gunung Bungkuk
Terpenting, lanjut Nandar, semua pihak harus saling bekerja sama, dan berkoordinasi untuk memastikan kesiapan yang maksimal dan optimal.
"Makanya Rakor ini bertujuan untuk menyamakan persepsi, dan strategi di antara para pemangku kepentingan dalam menyusun rencana kontinjensi," papar Nandar.