Rabu, 06 Nov 2024
Network
Beranda
Berita Utama
Daerah
Metropolis
Ragam Info Agro
Ketrina
Tubei
Kepahiang
Mukomuko
Bengkulu Benteng
Nasional
Probis
Gaya Hidup
Perempuan dan Anak
Pojok Sastra dan hiburan
Otomotif
EkToBis
Utas
Travelling
Inspiratif
Lifestyle
Pendidikan dan Kesehatan
Ragam Nusantara
Advetorial
Network
Beranda
Pojok Sastra dan hiburan
Detail Artikel
Mawar Hitam Berduri
Reporter:
Dodi Haryanto
|
Editor:
Ependi
|
Sabtu , 04 May 2024 - 18:42
ILUSTRASI Mawar Hitam-pinus.florist-
mawar hitam berduri cerpen karangan: bambang winarto gina namaku. kini aku terdampar menjadi penghuni lokalisasi di apartemen yang lumayan mewah di kota terbesar indonesia. aku kabur dari desa, karena dipaksa kawin sama pak paidi, juragan kampung, sebagai kompensasi hutang bapakku kepadanya. sebenarnya aku rela kawin dengannya, meski usianya terpaut 25 tahun. aku 15 tahun dan pak paidi 40 tahun. teror ke empat istrinya yang membuatku hanya bertahan 3 bulan. ginem, teman sekampung tega menjebakku. aku diajak ke jakarta dibawa ke tempat lokalisasi. aku dibujuk berkali kali sama mami, penguasa lokalisasi. baca juga:inflasi tahunan bengkulu naik pasca lebaran baca juga:pansel umumkan 3 nama calon 6 kepala opd semula aku menolak menjadi penghibur lelaki hidung belang, mami marah besar. “parno, alex, djoni urus itu gina.” teriak mami. aku diperk*sa secara bergilir oleh ketiganya sampai pingsan. aku hanya meratap. menangispun tidak ada guna. sudah jadi suratan takdirku. sejak itu, aku jadi anak manis. apa kata mami aku tidak berani menolak. mami merubah penampilanku. rambutku dibuat model baby bangs. bagian atas berwarna hitam dan bagian bawahnya berwarna putih kekuningan. mataku diberi lensa mata, warna biru. kulitku yang kuning langsat dibuat lebih cerah. wajah ndeso telah berubah menjadi wajah selebriti. bahkan, aku pangling dengan wajahku sendiri. baca juga:lihat rekam jejak, rohidin mersyah didorong maju dalam pilgub 2024 baca juga:dukung pengembangan ekonomi syariah stock baru, begitu mami mempromosikanku. gambarku dengan berbagai pose menggiurkan dipasang di wa, ditawarkan kepada para pelanggan. aku menerima tamu siapa saja yang membutuhkan jasaku. dalam waktu singkat, aku menjadi primadona, rebutan para lelaki yang haus akan kehangatan perempuan. sampai suatu ketika, ada tamu. arjuna namanya. orangnya tinggi, tubuh atletis, berotot, kulit sawo matang, rambut sedikit ikal. orangnya gagah, ngganteng. pada bagian leher sebelah kanan terdapat tato bunga mawar hitam. arjuna mengaku sebagai mahasiswa yang sedang melakukan penelitian kehidupan wanita malam di kota kota besar indonesia. sudah empat kali malam minggu arjuna datang. hanya ngobrol, tidak lebih. seperti layaknya tamu lainnya, arjuna juga memberikan uang sesuai tarif yang telah ditetapkan mami. baca juga:usulan bpbd perbaikan infrastruktur ke bnpb masih abu-abu baca juga:may day, mahasiswa dan buruh turun ke jalan malam minggu kelima kali ini, tidak seperti biasanya. ada yang istimewa, bahkan sangat istimewa. “gina, selamat ulang tahun.” katanya, sambil mencium keningku dengan mesra, dilanjutkan dengan memberikan seikat bunga mawar hitam. bunga yang sangat indah. meski imitasi, bentuknya nyaris persis aslinya. mawar yang baru pertama kali aku lihat. “terima kasih arjuna.” kataku. mataku berkaca kaca. keharuan yang menyesak dadak. jantungku berdebar debar dengan kencang. begitu perhatiannya arjuna kepadaku. “apakah ini yang disebut jatuh cinta?” bolehkan seorang pel*cur jatuh cinta sama tamunya?” hatiku bertanya. baca juga:wadaw! sabtu ini listrik di mukomuko padam lagi baca juga:duhh, ada kabar kurang baik soal 2,3 juta formasi asn, tes casn 2024 ditunda? aku sendiri lupa tanggal lahirku. baru kali ini ada yang merayakan. entah dari mana arjuna mengetahui tanggal lahirku. ya…, hari ini aku genap berumur 17 tahun. bagai bunga yang sedang mekar, bunga yang sedang harum aromanya. “gina, malam ini, kita jalan jalan ya…” kata arjuna. malam itu, awan hitam menutupi langit, bintang bintang tenggelam dalam gulungannya, dan hujanpun telah meneteskan dengan malu malu. namun, bagiku, suasananya sungguh luar biasa indahnya. arjuna mengajakku ke sarinah, pertokoan kebanggaan indonesia. tanganku digandengnya, sesekali arjuna merangkul pundakku. baca juga:gedung sekolah tidak layak prioritas perbaikan tahun 2024 baca juga:vasektomi tidak dilirik kaum pria di mukomuko aku sungguh merasa tersanjung diperlakukan bagai kekasihnya. kami makan bakso dan es krim di food court sarinah yang terletak di lantai 3. bahkan arjuna juga membelikan baju dengan motif mawar hitam dan parfum aroma mawar. sungguh malam yang sangat indah, malam yang akan aku kenang seumur hidupku. agak larut malam pulang ke apartemen. tidak seperti biasanya, kali ini arjuna mengajakku tidur bersama. “gina, malam ini, apakah boleh kita tidur bersama.” katanya. aneh juga arjuna ini. bukankan lima malam minggu, arjuna telah membeliku. “mengapa baru sekarang ingin menikmati tubuhku?” kataku dalam hati. baca juga:inflasi tahunan bengkulu naik pasca lebaran baca juga:pansel umumkan 3 nama calon 6 kepala opd arjuna menciumku dengan lembut, dengan penuh perasaan. matanya memandang mataku sampai menembus jantung. seluruh badanku bergetar. mataku terpejam, lemas, terkulai bagai bunga layu. jantungku berdebar semakin kencang dan semakin kencang. malam itu, sungguh malam yang sempurna. namun, jarum jam di dinding tidak berpihak kepadaku, berlaku curang. berjalan lebih kencang, bahkan berlari. malam indah bak kedipan mata. bunga mawar hitam aku tempatkan di sebelah almari. setiap saat aku memandangnya dengan penuh ketakjuban. indah, cantik, harum, diselimuti dengan misteri. duri yang tajam dan runcing menjaga dengan setianya. aku benar benar jatuh cinta. bagai disihir, aku minta bagian kanan leherku ditato mawar hitam persis seperti yang dilakukan arjuna. baca juga:lihat rekam jejak, rohidin mersyah didorong maju dalam pilgub 2024 baca juga:dukung pengembangan ekonomi syariah sejak itu…, ya… sejak itu panggilanku bukan lagi gina, tetapi mawar hitam. “mami, namaku diganti ya…, panggil aku mawar hitam.” kataku. mami hanya mengangguk saja. mungkin bagi mami apalah artinya sebuah nama. gina apa mawar hitam sama saja. foto fotoku berganti, selalu ada tato mawar hitam di leherku. sejak malam sempurna, arjuna tidak pernah muncul lagi. menghilang bak ditelan bumi. apakah penelitiannya sudah selesai? apakah pindah ke tempat lain? apakah sakit? atau jangan jangan sudah mati. banyak pertanyaan yang ada di otakku. pertanyaan yang tidak pernah ada jawabannya. entah mengapa wajah arjuna selalu berada dibenakku. setiap tamu yang menginginkan tubuhku, aku selalu membayangkan wajah arjuna. sudah 33 hari, aku tidak menstruasi. baca juga:usulan bpbd perbaikan infrastruktur ke bnpb masih abu-abu baca juga:may day, mahasiswa dan buruh turun ke jalan “hueeek, hueeek, hueeek.” aku muntah di kamar mandi. perut terasa mual. pay*daraku menjadi bengkak, sakit dan terasa lebih berat. di sekitar put*ng berubah menjadi lebih gelap. ketika aku periksa di dokter kandungan, ternyata benar. aku hamil 3 bulan. janin siapa yang ada di perutku? apakah janin dari arjuna. saat berhubungan dengannya, memang aku sengaja tidak memaki k*ndom. arjuna juga aku biarkan tidak pakai k*ndom. aku berharap punya anak dari arjuna, gila bukan? saat kehamilanku berumur 5 bulan, aku mendapat undangan tidak terduga dari arjuna melalui wa. “untuk mawar hitam, salam kangen. datang ya…, di hotel mawar hitam puncak pass, malam minggu jam 19.00. pakaian motif mawar hitam, parfum mawar, jangan lupa bawa bunga mawar hitam. baca juga:wadaw! sabtu ini listrik di mukomuko padam lagi baca juga:duhh, ada kabar kurang baik soal 2,3 juta formasi asn, tes casn 2024 ditunda? pada bagian bawah terdapat gambar bunga mawar hitam disertai tanda tangan arjuna.” hari yang kunanti tiba. cuaca tidak begitu bersahabat, sekitar jam 11.00, aku sudah berangkat menuju puncak. gerimis sudah mulai membasahi jalan sejak dari gadog. semakin ke atas semakin deras. mobil berjalan merayap, antri dengan terpaksa. entah berapa kilometer panjangnya. sekitar jam 20.20., sampai di hotel mawar hitam yang lolasinya tidak jauh dari jembatan di tengah jalan puncak pass. sepuluh meter darinya, belok kiri, disebelah pohon beringin besar. hujan mulai reda. namun, awan hitam masih setia menggelatung di langit. kilat sesekali menerangi bumi. baca juga:gedung sekolah tidak layak prioritas perbaikan tahun 2024 baca juga:vasektomi tidak dilirik kaum pria di mukomuko suasana hotel sepi, sunyi. nyanyian kodok, jengkerik dan bahkan burung hantu tidak terdengar. pepohonan yang banyak tumbuh di sekitar hotel kompak berdiam diri, bagai patung. tidak ada hembusan angin. hotel yang aku pikir ramai pengunjung ternyata sepi, hanya beberapa tamu. “mungkin karena hujan sejak sore.” pikirku. tapi suasananya membuat bulu kudukku berdiri. aku tunjukkan undangannya di wa kepada resepsionis. olehnya aku di antar ke ruang pertemuan di ruang mawar hitam 7. sudah ada 6 orang dalam ruangan, denganku menjadi 7. wanita semua. kami berkenalan satu sama lain. “mawar hitam.” aku memperkenkan diri. “mawar hitam.” jawabnya. “mawar hitam.” kembali aku memperkenalkan diri dengan yang kain. baca juga:inflasi tahunan bengkulu naik pasca lebaran baca juga:pansel umumkan 3 nama calon 6 kepala opd “mawar hitam.” jawab yang lain. sampai 6 kali. ternyata 7 orang termasuk denganku, namanya sama mawar hitam. semuanya pakai baju motif mawar hitam, dengan aroma mawar. model rambutnya sama denganku, baby bangs. namun, sorot matanya, kosong. bicara kalau diajak ngomong, selebihnya diam. pada tato mawar hitam di leher kanannya seperti ada tetesan darah. ke enamnya profesinya sama denganku. hanya beda lokasi: bogor, bandung, surabaya, semarang, yogya dan malang. aku perhatikan perutnya, agak buncit. hamil. ya…, hamil semuanya. kami bertujuh wajahnya sangat mirip, bak pinang dibelah 7, ditambah lagi dengan pakaian dan parfum yang sama. kami foto bersama dan juga bertukar nomor hp termasuk nomor hp maminya masing masing. baca juga:lihat rekam jejak, rohidin mersyah didorong maju dalam pilgub 2024 baca juga:dukung pengembangan ekonomi syariah sudah lewat jam 9 malam, arjuna belum juga muncul di ruangan. menurut resepsionis, arjuna sudah ada di hotel sejak sore hari. “mungkin ketiduran.” katanya. “mari kita check bersama kamarnya” kata mawar hitam dari surabaya. kami bertujuh disertai resepsionis memeriksa kamar arjuna. “tok…, tok…, tok…” resepsionis mengetuk pintunya. “tok…, tok…, tok…” resepsionis mengetuk pintu untuk kedua kalinya. “tok…, tok…, tok…” untuk ketiga kalinya tidak ada jawaban. baca juga:usulan bpbd perbaikan infrastruktur ke bnpb masih abu-abu baca juga:may day, mahasiswa dan buruh turun ke jalan dengan kunci duplikat, resepsionis membuka kamarnya. arjuna tengkurap di tempat tidur. sepertinya pingsan. tangan sebelah kanan menggelatung ke lantai. di lantainya tercecer bubuk putih. seperti sudah direncanakan, ke enam mawar hitam, satu per satu menuju ke arjuna. menggoreskan duri mawar hitam pada leher yang bertato. goresan yang cukup dalam. darah merah mengalir perlahan di leher arjuna. resepsionis melihat dengan tatapan kosong. aku terpaku, mulutku terkunci, tidak bisa bicara, kakiku tidak bisa bergerak. “daaar, daaar, daaar.” terdengar bunyi guntur yang menggelegar. hotel bergetar dan bergoyang dengan cukup kencang. aku pingsan. saat siuman, aku sudah berada di ruangan yang serba putih. aku lihat ada 2 polisi dan satu suster berada di dekatku. “aku, dimana?” tanyaku. baca juga:wadaw! sabtu ini listrik di mukomuko padam lagi baca juga:duhh, ada kabar kurang baik soal 2,3 juta formasi asn, tes casn 2024 ditunda? “mbak gina di rumah sakit.” jawab salah satu polisi. “rumah sakit? bukankah semalam aku berada di hotel mawar hitam puncak pass? tanyaku. “ya…, ini rumah sakit puncak pass.” kembali pak polisi menegaskan. aku terdiam. mencoba mengingat ingat. “apakah mbak gina sudah merasa baikan?” kembali pak polisi bertanya. aku menganggukan kepala. aku ingin segera tahu apa yang sebenarnya terjadi. ingatanku masih jelas. ke hotel mawar hitam puncak pass, bertemu dengan 6 mawar hitam, berfoto bersama, ke 6 mawar hitam menggoreskan duri mawar hitam di leher arjuna. baca juga:gedung sekolah tidak layak prioritas perbaikan tahun 2024 baca juga:vasektomi tidak dilirik kaum pria di mukomuko “suster, apakah boleh saya bertanya kepada mbak gina?” tanya pak polisi kepada suster. suster hanya menganggukan kepalanya. “begini, mbak gina. kami menemukan mbak gina dan arjuna di pekuburan puncak pass. mbak gina pingsan sambil memegang mawar hitam sedangkan arjuna sudah tidak bernyawa, pada bagian lehernya berdarah.” “pekuburan?” tanyaku. “ya…, betul. coba mbak gina, ceritakan apa yang sebenarnya terjadi?” tanya pak polisi. baca juga:inflasi tahunan bengkulu naik pasca lebaran baca juga:pansel umumkan 3 nama calon 6 kepala opd kepada pak polisi, aku ceritakan apa yang aku alami sejak menerima undangan dari arjuna, beli bunga mawar hitam, berangkat dari jakarta sampai di hotel, bertemu 6 mawar hitam, foto bersama sampai 6 mawar hitam menggoreskan duri mawar hitam di leher arjuna. bahkan suasana hotel saat itu juga aku ceritakan. “mbak gina, coba perlihatkan kepada saya undangan dari arjuna.” kata pak polisi. “ini pak polisi.” aku perlihatkan undangannya di wa kepada pak polisi. “baik, terima kasih. coba perlihatkan 6 teman mbak gina sewaktu di hotel mawar hitam puncak pass.” kembali pak polisi bertanya. aku cari foto yang diminta pak polisi. paling tidak ada 7 fotoku. baca juga:lihat rekam jejak, rohidin mersyah didorong maju dalam pilgub 2024 baca juga:dukung pengembangan ekonomi syariah satu foto bertujuh dan 6 foto berduaan bersama mawar hitam dari bogor, bandung, surabaya, semarang, yogya dan malang. aku scroll ke atas dan ke bawah beberapa kali. tidak ketemu. tidak ada. yang terlihat hanya fotoku sendiri sebanyak 7 buah. “sudah ketemu mbak gina?” tanya pak polisi. “pak polisi, kok nggak ada ya…, tadi malam jelas kami foto bersama.” jawabku. “yang ada hanya foto saya sendirian. sungguh aneh.” jawabku menambahkan. “baik mbak gina, untuk sementara, hp mbak gina saya pinjam, besok pagi kita bersama ke hotel mawar hitam puncak pass dan pekuburan.” kata pak polisi. baca juga:usulan bpbd perbaikan infrastruktur ke bnpb masih abu-abu baca juga:may day, mahasiswa dan buruh turun ke jalan esoknya, sedikit agak siang, kedua pak polisi bersama suster membawaku ke hotel mawar hitam puncak pass dan pekuburan puncak pass. lokasinya, aku hafal betul, dengan berpatokan jembatan di tengah jalan puncak pass. namun hotel yang aku cari tidak ada. tempat yang menurutku hotel ternyata pohon beringin yang sebagian dahannya roboh. disebelahnya terdapat pekuburan. “mana hotelnya mbak gina?” tanya pak polisi. “rasanya disitu pak.” jawabku sambil menunjuk pohon beringin yang dahannya roboh. pak polisi melihat pohon beringin tunjuk, mereka saling berpandangan. baca juga:wadaw! sabtu ini listrik di mukomuko padam lagi baca juga:duhh, ada kabar kurang baik soal 2,3 juta formasi asn, tes casn 2024 ditunda? di pekuburan, pak polisi menerangkan bahwa aku dan arjuna berada di di atas makam seseorang. persis, disebelahnya, aku lihat ada 6 makam yang bentuk kayu nisannya relatif sama. aku dekati, aku baca tulisan. jantungku berdebar kencang. tertulis: mawar hitam – bogor, mawar hitam – bandung, mawar hitam – surabaya, mawar hitam -semarang, mawar hitam – yogya, dan mawar hitam – malang. tidak ada tulisan lainnya. disebelahnya terdapat 2 (dua) galian kubur yang sudah dipersiapkan. kayu nisan tergeletak disebelahnya dengan tulisan mawar hitam-jakarta dan arjuna. mataku berkunang kunang, bumi berputar. kembali, aku tidak sadarkan diri. baca juga:gedung sekolah tidak layak prioritas perbaikan tahun 2024 baca juga:vasektomi tidak dilirik kaum pria di mukomuko masyarakat di sekitar puncak pass ramai ramai pergi ke pekuburan puncak pass, sambil membawa surat kabar lokal puncak pass post. pada halaman depan tertulis dengan huruf besar: “gina, mawar hitam-jakarta diduga sebagai pembunuh arjuna.” sepertinya polisi bimbang dalam mengungkap kasusnya. makam 6 mawar hitam di pekuburan puncak pass adalah nyata. demikian pula setelah dilakukan pengecekan di bogor, bandung, surabaya, semarang, yogya dan malang terhadap maminya mawar hitam. memang benar mawar hitam merupakan primadonanya di kotanya masing masing. motif dan kematian arjuna tidak terjawab. satu satunya saksi kunci adalah gina. keterangan gina tidak bisa dijadikan bukti. gina dianggap sakit jiwa stadium 3. gina tidak bisa dikenakan pasal pembunuhan. polisi juga belum bisa menguak misteri kematian 6 kuburan mawar hitam dan misteri matinya arjuna. kasus ditutup. baca juga:inflasi tahunan bengkulu naik pasca lebaran baca juga:pansel umumkan 3 nama calon 6 kepala opd sudah 3 bulan 10 hari, gina berada di rumah sakit jiwa. bayangan kejadian malam minggu di hotel mawar hitam puncak pass, masih membekas, sangat nyata. enam mawar hitam membunuh arjuna dengan duri mawar hitam yang beracun. “suster…, apakah saya gila?” tanya gina kepada suster. “tidak sayang…” jawab suster. “gina, sebentar lagi kamu akan melahirkan. siapa nama bayinya?” tanya suster. “mawar hitam.” jawab gina. baca juga:lihat rekam jejak, rohidin mersyah didorong maju dalam pilgub 2024 baca juga:dukung pengembangan ekonomi syariah malam itu, hujan deras disertai guntur yang menggelegar dan kilat yang menyambar. sekitar 02.13. pagi terdengar suara tangisan bayi. gina melahirkan bayinya. antara sadar dan tidak sadar, gina melihat arjuna mengambil bayinya, berjalan menjauh. suara tangisan bayi semakin menjauh mengikuti irama kaki arjuna. di mejanya tergeletak bunga mawar hitam. sejak itu gina benar benar menjadi gila… gila yang sempurna. dari mulutnya hanya keluar: “mawar hitam…, mawar hitam…, mawar hitam…,” baca juga:usulan bpbd perbaikan infrastruktur ke bnpb masih abu-abu baca juga:may day, mahasiswa dan buruh turun ke jalan “arjuna…, arjuna…, arjuna…” cerpen karangan: bambang winarto blog / facebook: bambang winarto bambang winarto (mbang win) dilahirkan di magelang 15 juni 1954. setelah lulus dari sma kendal, mengikuti pendidikan di fakultas kehutanan – institut pertanian bogor (1974-1978). bekerja di kementerian kehutanan 1979-2010. memperoleh gelar magister manjemen (mm) bidang studi agribisnis dari universitas gajah mada tahun 1993, dengan predikat lulusan terbaik. bambang winarto aktif menulis berbagai artikel tentang kehutanan di majalah kehutanan. saat ini sedang menekuni penulisan cerita pendek. hobby menulis dilakukan untuk tidak cepat lupa. kamus kehutanan merupakan karya yang fenomenal yang jadi pegangan para rimbawan. alamat : kebun raya residence f-23 ciomas, bogor, email : bambang.winarto54[-at-]gmail.com;
1
2
3
4
»
Last
Tag
# cerpen mawar hitam berduri
# cerpen hantu
# mawar hitam berduri
# cerpen romantis
# karya tulis
# cerita pendek
# cerpen
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Utara, 5 Mei 2024
Berita Terkini
Satgas Ditarik, Penanganan Harimau di Napal Putih Mengandalkan Perangkap
Ketrina
8 jam
Kasus Jembrana Melandai, Puskeswan Imbau Masyarakat untuk Waspada
Ketrina
8 jam
3 Subidang Prioritas di Musrenbang Desa Kualalangi Tahun 2026, Salahsatunya Jembatan Gantung
Ketrina
8 jam
Dapur Presisi di SDN 040 Bengkulu Utara, Dukung Program Pemerintah Makan Bergizi Gratis
Ketrina
9 jam
Linmas Dilarang Terlibat Politik Praktis Pilkada 2024
Mukomuko
9 jam
Berita Terpopuler
Legalitas untuk KPTH THM, Dinas LHK dan DPRD Benteng Sepakat Memfasilitasi
Bengkulu Benteng
9 jam
Pemkab Mukomuko Gratiskan Iuran BPJS Ketenagakerjaan 1.639 Nelayan
Mukomuko
9 jam
Yuk Cari Tahu Manfaat Bunga Lily untuk Kesehatan Selain Dapat Mencegah Kanker
Lifestyle
23 jam
Jangan Dianggap Sepele ! Temukan Mamfaat Mengunyah Permen Karet Bagi Kesehatan Tubuh
Lifestyle
21 jam
Inilah Cara Gen Z Memanfaatkan KPR untuk Investasi Properti!
Gaya Hidup
19 jam
Berita Pilihan
Para Pejuang Diet ! Berani Coba, Ini Rahasia Diet Ala Perempuan Jepang Yang Efektif Menurunkan Berat Badan
Lifestyle
13 jam
Hati-hati! Disamping Bisa Menenangkan, Ternyata Lilin Aromaterapi Menyimpan Bahaya Bagi Kesehatan
Pendidikan dan Kesehatan
14 jam
HUT Provinsi Bengkulu, UAS Direncanakan Isi Tabligh Akbar
Bengkulu Benteng
1 hari
Kenali Manfaat dari Teh Daun Jati Cina untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
Pendidikan dan Kesehatan
2 hari
Catat! Begini Tips dan Cara yang Tepat Mencuci Buah dan Sayur untuk Menghilangkan Residu Pestisida
Inspiratif
5 hari