Wisata Gua Batu Cermin dengan koleksi fosil purba berbentuk terumbu karang dan aneka ikan
Wisatawan menikmati stalagnit di Gua Batu Cermin, Labuhan Bajo, NTT. -Indonesia.go.id/ Bismo Agung-
BACA JUGA:Gagalkan 0,5 Kg Sabu, Polda Tangkap 4 Tsk
Pelindung warna oranye ini telah disediakan di dekat pintu masuk gua dan berguna agar kepala kita tidak cedera terantuk stalaktit.
Ini lantaran bagian stalaktit gua tepat di pintu masuk tingginya tak sampai satu meter dan lorong untuk kita berjalan pun sangat sempit.
Kondisi seperti ini membuat kepala kita harus terus berjalan merunduk bahkan sampai sedikit berjongkok dan hati-hati mengatur langkah agar tidak terperosok.
Fosil Kehidupan Laut
Perjuangan merunduk hingga berjongkok menyusuri lorong sempit dan terjal dengan stalaktit rendah selama sekitar lima menit itu membuahkan hasil.
BACA JUGA:Persoalan Banjir, WALHI Bengkulu: DAS Sedang Tidak Baik-Baik Saja
BACA JUGA: Jarang Diketahui 5 Manfaat Rebusan Kayu Manis
Kita pun sampai di sebuah ruang luas dan besar, kira-kira berukuran 200 meter persegi.
Uniknya, di langit-langit ruang utama, demikian para pemandu gua menyebut ruangan ini, yang tingginya tak lebih dari 170 sentimeter kita bisa menyaksikan relief-relief unik saling menonjol.
Pada salah satu bagiannya terdapat bentuk mirip seperti penyu sedang merayapi langit-langit gua.
Terdapat bentuk kepala, kerapas atau cangkang, dan kaki belakang.
BACA JUGA:Berminat jadi PPS? Ini Tahapan dan Jadwal Lengkap Seleksinya
BACA JUGA: Doyan Belanja Online! 7 Langkah Ini Agar Kamu Aman, Terhindar Penipuan
Inilah fosil penyu, salah satu dari ribuan bentuk fosil mirip tumbuhan dan fauna bawah laut yang menjadi koleksi ruang utama ini dan membentang memenuhi sudut langit-langit gua.