Koneksitas Masih jadi PR di Daerah, Sumbu Ekonomi Bengkulu, Jambi, Sumsel dan Sumbar
Terlihat detik-detik kapal MH Thamrin bersandar di Dermaga Malakoni - Enggano pada pertengah Maret lalu. -Radar Utara/Benny Siswanto-
BACA JUGA:Sertifikasi Belasan Miliar Belum Cair, Ini Alasannya
BACA JUGA:OJK Bengkulu Dorong Masyarakat Manfaatkan SLIK
Program yang menghadapi beberapa "tantangan" seperti bakal melewati alur perijinam dari kementerian terkait, lantaran bakal membelah hutan kawasan yakni Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS).
Elektison menilai, proyeksi koneksitas itu justru harus menjadi semangat bersama. Karena menurutnya, program koneksitas itu tidak hanya memberi rangsangan pembanguna.
Tapi juga akan menggeliatkan ekonomi lintas kawasan. Tapi juga sekaligus dapat dipadukan dengan program nasional tentang pelestarian alam.
"Untuk itu, kemampuan dalam memaparkan urgensi program ini ke pusat, juga menjadi sangat penting," tegasnya terkait program yang bakal membangun koneksi jalan Mukomuko-Kabupaten Kerinci, Jambi itu.
BACA JUGA:Aturan Forkopimcam Mesti Dikebut. Ini Persiapan Pemkab Bengkulu Utara...
BACA JUGA: Waww... 10 KPM Desa Suka Baru Terima BLT-DD TA 2024, 5 Bulan Sekaligus
Tak hanya itu saja, paparan daerah tentang pentingnya konseksitas jalan kabupaten dan jalan negara idealnya masuk dalam RPJP provinsi dan kabupaten.
Bahkan, lanjut dia, mengusulkan link jalan provinsi atau kabupaten menjadi jalan negara sehingga menjadi obyek maintenance APBN saban tahunnya, dipandangnya tak kalah penting.
"Kajian koneksitas ini atau kajian teknis ini, sekaligus mengatasi keterbatasan fiskal yang menjadi lazim menjadi keluhan daerah," ungkapanya.
Sebelumnya, Gubernur Bengkulu, Dr Rohidin Mersyah, saat diwawancara dalam sebuah penerbangan dengan RU, menjabar soal progres rencana yang melibatkan lintas pemerintahan itu.
BACA JUGA:Sentralistik Tata Kelola CSR, Belum Rambah Pelaku UMKM
BACA JUGA:Desa Ini Keramat, Warganya Minta Wabup ASA Maju Sebagai Bupati Bengkulu Utara
Gubernur bilang, koneksitas lintas provinsi antar pemerintah provinsi yakni Bengkulu, Sumatera Selatan dan Jambi itu, lebih kurang bakal membangun aksesibilitas link jalan anyar secara kumulatif, sepanjang 38 kilometer.