Agustus, Ditarget RS Pratama di Ipuh Beroperasi

Agustus, Ditarget RS Pratama di Ipuh Beroperasi-Radar Utara/ Wahyudi -

Jajat menjelaskan, untuk tahun 2024 ini, tidak ada penerimaan atau rekrutmen tenaga medis dan paramedis baru untuk RS Pratama di Desa Air Buluh, Kecamatan Ipuh. Sehingga untuk operasional rumah sakit itu tidak ada rekrutmen baru.

"Sementara ini kita me-realokasi sumber daya manusia yang ada di beberapa fasilitas kesehatan, misalnya yang ada di Puskesmas Air Rami dan Puskesmas Ipuh," ungkapnya.

BACA JUGA:Kemiskinan di Mukomuko Turun Menjadi 10,76 Persen

BACA JUGA:Potensi Ada Tersangka Baru, Jaksa Kembangkan Perkara Korupsi RSUD Mukomuko

Untuk merealokasi, tentu sesuai kebutuhan standar yang dibutuhkan saat ini yaitu kurang lebih sebanyak 50 tenaga untuk tenaga dari mulai dokter, medis,paramedis, administrasi, dan penunjang tata usaha. 

Diakuinya untuk sementara, rumah sakit itu beroperasi seadanya dulu. Yang penting organisasi perangkat daerah terbentuk, didaftarkan, dapat izin operasional.

"Sambil jalan ada evaluasi dianalisis kembali kebutuhan tenaga, dianalisis kebutuhan sarana dan prasarana," terangnya.

Lalu untukkebutuhan tenaga rumah sakit, diyakininya untuk tenaga medis dan paramedis yang ada di dua puskesmas mencukupi dengan total Puskesmas Ipuh sekarang ini sampai sekitar 100 orang lebih. 

BACA JUGA:Tersangka Korupsi RSUD Mukomuko, Dinonaktifkan Sementara dari PNS

BACA JUGA:Bangun PLTD RS Pratama Diusulkan Rp800juta

Namun untuk realokasi ke situ semua tidak mungkin. Dan untuk mengatur pembagian tenaga dari puskesmas ke rumah sakit, kebijakan analisis kebutuhan SDM kesehatan ke Sekretariat Dinkes dan rencana kebutuhan SDM kesehatan, untuk eksekusi di Kasubag Kepegawaian.

"Sedangkan untuk gaji karyawan, pembiayaan di bawah Dinas Kesehatan pada tahun pertama sambil menunggu operasional setelah terbentuk UPT atau BLUD," pungkasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan